NTT Terkini
PT Flobamor di NTT Fokus Benahi Manajemen dan Kerja Sama
Salah satu BUMD Pemprov NTT, PT Flobamor kini tengah fokus untuk melakukan pembenahan manajemen dan kerja sama pihak ketiga.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) PT Flobamor kini tengah fokus untuk melakukan pembenahan manajemen dan kerja sama pihak ketiga.
Langkah itu dilakukan agar perusahaan daerah itu bisa melakukan pengembangan bisnis dan berkontribusi pada pendapatan daerah. Selama ini, PT Flobamor sering merugi akibat berbagai gejolak.
Direktur Utama PT Flobamor, Yufridus Irawan Rayon mengatakan, BUMD ini awalnya merupakan Perusahaan Daerah. Modal saat itu Rp 17 miliar lebih.
Tahun 2010, BUMD ini berubah status ke Perseroan Terbatas atau PT dengan nilai modalnya Rp 2 miliar.
Baca juga: LIPSUS: Produsen Beras Diduga Tipu Rakyat Indonesia, Kurangi Takaran Beras hingga Dioplos
"Sebaiknya dibentuk menjadi PT sehingga memberi ruang perusahaan ini lebih leluasa beraktivitas dan mencari keuntungan. Jadi tidak hanya pelayanan publik saja. Jadi PT itu sampai sekarang modal disetor Rp 2 miliar. Belum ada pernyataan lagi dari Pemerintah," ujar Yufridus Irawan Rayon, Senin (21/7/2025).
PT Flobamor sendiri memiliki beberapa unit bisnis seperti perhotelan, perkapalan, peternakan dan lainnya. Namun, saat ini hanya ada dua bisnis yang masih aktif yakni perhotelan dan perkapalan.
Sebetulnya, kata dia, PT Flobamor memiliki beragam potensi yang bisa dikembangkan lewat akta pendirian perusahaan. Dalam akta itu mengisyaratkan PT Flobamor bisa menjalankan ragam usaha.
"Kalau kita bisnis ya harus ada modal di tangan. Tapi, jadi sekarang kami fokus ke kerja sama. Kami membuka diri bekerja sama dengan pengusaha dengan kita. Kita support di manajemen, tenaga, itu yang hanya bisa kami lakukan," ujar Yufridus Irawan Rayon.
Dari bisnis perkapalan, kata Yufridus Irawan Rayon, PT Flobamor melakukan kontrak dengan Kementerian Perhubungan. Pemerintah Pusat memberikan anggaran subsidi. Tapi, nilai kontrak itu diklaim ketika kapal-kapal melakukan pelayaran.
Baca juga: Pemerintah Harus Berani Evaluasi Semua BUMD di NTT
PT Flobamor, menurut Yufridus Irawan Rayon, mengelola tiga kapal yakni KMP Ile Boleng, KMP Pulau Sabu dan KMP Sirung.
Dari tiga kapal hanya dua yang masih beroperasi. KMP Ile Boleng kini tengah melakukan perawatan rutin di galangan kapal.
"Kita kontrak dengan pemerintah sekian miliar. Operasional, BBM, biaya perawatan kapal, gaji karyawan itu ditanggung subsidi. Polanya, apa yang kita konsumsi, itu yang nanti di-reimbursemet. Pemerintah hanya mengganti apa yang digunakan," ujar Yufridus Irawan Rayon.
Perusahaan, kata Yufridus Irawan Rayon, hanya mendapat keuntungan 10 persen dari klaim yang dilakukan. Selama ini, klaim diajukan satu kali dalam satu bulan.
Sedangkan, pengelolaan hotel Sasando, jelas Yufridus Irawan Rayon, tengah dilakukan konsolidasi agar bisa sinergi. Irawan menyebut manajemen Hotel Sasando bahkan kini lebih baik dari sisi pelaporan dan lainnya.
Yufridus Irawan Rayon berharap, ada langkah bersama antara PT Flobamor dan manajemen Hotel Sasando bisa berjalan baik. Sejauh ini sering dilakukan pertemuan bersama agar ada pencapaian bersama.
PLN Ajak Ratusan Pelajar SMA Negeri 6 dan SMP Negeri 12 Kupang Jadi Duta Keselamatan Listrik |
![]() |
---|
Diatas Kertas Ideal, Tapi Prakteknya Adil dan Setara untuk Kelompok Rentan itu Belum Tentu Terwujud |
![]() |
---|
Kelompok Rentan yang Berhadapan dengan Hukum Belum Dapat Pelayanan Maksimal |
![]() |
---|
BERITA POPULER- Gubernur-Wagub Tak Hadiri Paripurna, Bumil di Rote Meninggal, Warga Terkena Rabies |
![]() |
---|
Pertumbuhan Ekonomi NTT Triwulan II Tumbuh 5,44 Persen, Tertinggi Sejak 2019 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.