Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik 20 Juli 2025: Optimam Partem Elegit, Memilih yang Terbaik
Ia memilih mengekspresikan kasih dengan kesibukan melayani Yesus. Sementara Maria memilih untuk duduk tenang mendengarkan Yesus.
Oleh: RD. Maxi Un Bria
Rohaniwan dan Ketua Stipas Keuskupan Agung Kupang
POS-KUPANG.COM - ”Maria optimam partem elegit”; Maria telah memilih bagian yang terbaik” ( Luk 10;42).
Hidup adalah pilihan. Setiap pilihan melibatkan rasio dengan mempertimbangkan tujuan dan dampaknya. Pilihan dikendalikan seluruhnya oleh yang memilih.
Menurut Filsafat Stoa, ada distingsi yang jelas antara apa yang berada dalam kendali diri manusia yakni hati dan pikiran, dan ada yang berada di luar kendali manusia yakni status, karier, jabatan lahir dan kematian.
Karena itu kaum Stoa merekomendasikan dimensi pertimbangan hati dan pikiran dalam membuat keputusan karena berkaitan dengan pengendalian sepenuhnya oleh yang membuat keputusan, untuk menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam hati; Peace of mind ( Setyo Wibowo dalam Hendry Manampiring 2018; xxiv).
Marta dan Maria, dua pribadi istimewa yang disebut dalam Injil hari ini.
Marta pribadi yang baik hati, terbuka menerima Yesus untuk bertamu di rumahnya.
Ia memilih mengekspresikan kasih dengan kesibukan melayani Yesus. Sementara Maria memilih untuk duduk tenang mendengarkan Yesus.
Marta rupanya dalam kesibukan melayani mengalami sebuah gangguan yang tidak dapat ia kendalikan sehingga secara spontan, ia mengajukan protes terhadap Maria yang sejak kehadiran Yesus, memilih duduk di dekat kaki Tuhan untuk mendengarkan pengajaran Yesus.
Bagi Yesus, Marta dan Maria pribadi yang istimewa. Meski demikian, Marta dinilai Yesus sangat khawatir dengan banyak hal dan meminimalisirnya dengan kesibukan melayani.
Hal ini berbeda dengan Maria yang menampilkan ketenangan dan memilih untuk diam demi mendengarkan Yesus.
Yesus memberi respek kepada Maria yang telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak dapat diambil daripadanya ( Luk 10 :42 ).
Aksi pelayanan Marta dan sikap kontemplasi Maria hadirkan hospitalitas dalam menerima Yesus.
Kisah ini lebih dari sekedar membandingkan potret pilihan untuk melayani dan mendengarkan, melainkan menginspirasi dan mengajak kita untuk merefleksikan sikap hati dalam menanggapi Yesus dalam hidup kita sebagai pribadi.
Apakah kita akan sibuk dengan pelayanan yang bisa jadi mengalihkan perhatian kita terhadap Yesus ataukan memilih fokus merawat hubungan dengan Tuhan dengan memelihara intimitas dengan-Nya seraya mendengarkan-Nya.
Maria menghadirkan sikap seorang murid sejati yang memilih untuk mengutamakan relasi dengan Yesus dan mendengarkan-Nya dalam keheningan dari pada tenggelam dalam aktivitas lahiriah.
Maria memilih bagian yang terbaik yakni merawat relasi dengan Tuhan dan mendengarkan-Nya.
Maria menegaskan pentingnya sikap kontemplasi dalam gereja dan Marta menghadirkan sikap aksi pelayanan.
Bagi kita kisah Marta dan Maria memberikan pelajaran bermakna untuk mengembangkan keseimbangan antara sikap kontemplasi dan aksi.
Dari relasi yang intim dan mendengarkan Sabda Tuhan, menggerakkan hati untuk menghadirkan pelayanan kasih.
Menurut D. Grumett dalam Scottish Journal of Theology ( Mey,2006), aksi dan kontemplasi merupakan ekspresi hospitalitas yang dilakukan Marta dan Maria untuk merespons kehadiran Yesus di rumah mereka.
Keseimbangan aksi dan kontemplasi merupakan dua sikap yang penting untuk merawat dan menegaskan identitas diri sebagai murid Yesus yang sejati. Baik aksi maupun kontemplasi dibutuhkan dalam hidup manusia.
Aksi tanpa kontemplasi, kehilangan daya. Kontemplasi tanpa aksi kehilangan makna dan dampak.
Dalam ziarah hidup dibutuhkan keseimbangan dan harmonitas antara aksi dan kontemplasi.
Semoga kita dirahmati untuk memilih bagian yang terbaik dan menjaga keseimbangan antara aksi dan kontemplasi dalam merawat hubungan dengan Tuhan dan sesama. Salve. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025,Dalam Pertobatan: Allah Menjaga Privasi |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 26 Agustus 2025, "Singkirkan Kepalsuan, Taburkan Kebenaran Sejati" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Selasa 26 Agustus 2025, "Bersihkan Dahulu Bagian dalam Cawan" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.