TTS Terkini
Rabies di TTS Hingga 16 Juli 2025 Sudah Ada 23 Kasus Kematian
Pihak RSUD terus melakukan pemantauan ketika korban dipulangkan ke rumahnya. Pihak RSUD juga melakukan koordinasi lintas program dan sektor.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok
POS-KUPANG.COM,SOE - Kematian JRB (9) menambah daftar kematian akibat terinfeksi rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Sejak pertama 2023 hingga saat ini sudah ada 23 kasus kematian.
Kepala Dinas Kesehatan, dr. R.A Karolina Tahun menjelaskan kronologi gigitan dan kasus kematian korban gigitan HPR. Ia menjelaskan korban sempat dibawa ke RSUD SoE namun atas permintaan sendiri, pasien dipulangkan ke rumahnya oleh keluarga.
"JRB (9) meninggal dunia pada (4/7/2025) dirumahnya akibat infeksi rabies. berdasarkan laporan dari petugas IGD RSUD SoE, tanggal (1/7/2025) pukul 08.05 wita korban berada di RSUD Soe, namun setelah mengetahui pasien bergejala rabies, orang tua hendak membawa pasien ke rumah atas permintaan sendiri (APS)," jelas dr. Karolina.
dr. Karolina melanjutkan JRB digigit HPR pada bulan Juni 2023 dirumah pemilik HPR yang merupakan tetangga dari korban. Akibatnya korban mengalami dua luka dari gigitan tersebut.
Baca juga: Dua Guru di Toianas TTS Lulus PPPK 2024 Tapi Tidak Terima SK Pengangkatan
"Berdasarkan keterangan orang tua korban, korban digigit pada Juni 2023 oleh HPR milik tetangga korban. Terdapat dua lokasi gigitan yaitu pada tangan sebelah kiri berupa garukan dengan darah, dan kaki kanan dengan luka cukup dalam," jelas Kadis Kesehatan TTS.
Ia menjelaskan bahwa orang tua korban juga menyadari perubahan sikap HPR sebelum menggigit. Akibat kesal anaknya di gigit, ayah korban langsung membunuh HPR tersebut.
Adapun riwayat perjalanan penyakit, pada (26/6/2025) sore pasien sudah mulai merasakan sakit dipergelangan bagian kiri. berlanjut pada malam harinya korban sulit tidur, terasa nyeri pada bagian tangan hingga sulit menelan.
"Pada (1/7/2025) keluarga membawa pasien ke RSUD Soe, dan dengan gejala yang ada keluarga diedukasi terkait penyakit yang dialami. Pukul 09.45 wita, pasien didapati dalam kondisi sangat lemah, takut air, takut angin, mulai berhalusinasi, dan kelihatan gelisah," terang dr. Karolina.
Pihak RSUD terus melakukan pemantauan ketika korban dipulangkan ke rumahnya. Pihak RSUD juga melakukan koordinasi lintas program dan sektor.
Hingga saat ini, berdasarkan data monitoring harian KLB Rabies di Kabupaten TTS, per 16 Juli 2025 total gigitan mencapari 7.133 orang. (any)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.