KUR 2025

Pengamat Nilai KUR Perumahan Salah Kaprah, Ini Alasannya

Pengamat Sektor Perumahan ITB, Jehansyah Siregar menilai kebijakan KUR Perumahan salah kaprah, ini alasannya

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
KOMPAS.com/Freshome
SALAH KAPRAH - Ilustrasi rumah. Pengamat Nilai KUR Perumahan Salah Kaprah, Ini Alasannya. 

Proses produksi perumahan sangat jauh berbeda dengan usaha pembuatan tempe, makanan ringan, atau produk UMKM lainnya yang bisa langsung berjalan setelah diberi modal.

Baca juga: Satu Kopdes Merah Putih Bisa Akses KUR hingga Rp 3 Miliar

Usaha perumahan terletak pada proses pengembangan kawasan yang sangat rumit dan harus dipimpin pemerintah. Sehingga, dia menganggap kebijakan coba-coba seperti KUR Perumahan hanya membuat spekulan makin semarak. 

"Mereka bisa pakai pinjaman itu buat beli tanah, yang mana merupakan spekulasi yang melanggar prinsip perbankan," tandasnya.

Jehansyah menilai seharusnya Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) tidak latah meniru program sektor lain, dan harus hati-hati serta benar-benar memahami sektor perumahan.

"Setelah kebijakan rumah mini subsidi yang blunder, maka kebijakan KUR Perumahan kali ini benar-benar salah kaprah," pungkasnya.

Adapun kebijakan baru berupa program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan sedang dipersdiapkan pemerintah.

Dengan gelontoran dana dari Danantara mencapai Rp 130 triliun, program ini digadang-gadang akan menjadi motor penggerak sektor perumahan di Indonesia dan turut menyukseskan Program 3 Juta Rumah.

KUR Perumahan Dianggap Langkah Bersejarah 

Di sisi lain Menteri PKP, Maruarar Sirait menilai Program KUR Perumahan merupakan langkah bersejarah.

Pria yang biasa disebut ara tersebut menggap KUR Perumahan  merupakan bukti nyata keberpihakan dan dukungan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui sektor perumahan.

Program ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak sektor perumahan di Indonesia, memberikan akses hunian yang lebih luas bagi masyarakat, dan pada akhirnya berkontribusi positif terhadap peningkatan perekonomian nasional.

"Terima kasih atas dukungan Presiden Prabowo terbesar, Danantara, Kemenko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN dalam program KUR Perumahan ini," ujarnya di Kantor Kementerian PKP, Wisma Mandiri II, Jakarta, Selasa (8/7/2025).

Dalam kesempatan lain, pria akrab disapa Ara itu menyebut bahwa program ini akan menyasar masyarakat dari kelompok mikro hingga menengah, alias UMKM, sebagai penerima manfaat.

Untuk itu, KUR Perumahan diharapkan bisa mendorong mobilitas sosial penerima bantuan agar naik kelas.

"Ini kan kita juga ingin membuat suatu program yang, kalau istilah Menteri Keuangan itu melenting. Melenting itu dari mikro jadi kecil, kecil jadi menengah, kira-kira gitu," jelasnya di Jakarta, Senin (14/7/2025).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved