Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 13 Juli 2025, "Siapakah Sesamaku Manusia?"
Yesus menghadirkan seorang tokoh tak terduga: orang Samaria. Dalam konteks sosial saat itu, Samaria adalah “musuh,” orang luar, tidak murni
Kitab Ulangan mengingatkan bahwa firman Tuhan bukan sesuatu yang jauh, tetapi ada di dalam mulut dan hati kita—untuk dilakukan.
Pewartaan bukan hanya soal bicara, tapi hidup yang menjadi saksi. Dunia hari ini tidak kekurangan orang yang tahu banyak hal, tapi kekurangan orang yang menghidupi kebenaran.
Kita butuh lebih banyak saksi daripada pengkhotbah. Kasih yang tidak diwujudkan dalam tindakan hanyalah teori. Maka, setiap senyum tulus, uluran tangan, dan kehadiran setia adalah bentuk pewartaan paling otentik.
Ketiga, Menjadi sesama berarti menghadirkan Kristus di tengah dunia.
Surat Kolose menggambarkan Kristus sebagai gambar Allah yang tak kelihatan—Dia yang oleh darah-Nya mendamaikan segala sesuatu. Artinya, Kristus hadir dalam tindakan yang mendamaikan, menyembuhkan, dan memulihkan.
Maka ketika kita menjadi sesama bagi mereka yang tersisih, yang terlukai, dan yang dilupakan, kita menghadirkan Kristus. Kita bukan hanya berbuat baik, tetapi menjadi jendela di mana wajah Allah terlihat di dunia. (*)
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, “Berjaga-jagalah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Siaga untuk Selalu Berbuat Baik" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 28 Agustus 2025, "Berjaga-jaga Dalam Kehidupan Sehari-hari" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, Ketulusan Iman, Bukan Sekadar Penampilan |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 27 Agustus 2025, "Bersaksi Melawan Diri Sendiri" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.