Human Interest Story

FEATURE: Ada CFD di Atambua, Banyak Berkah yang Dibagi-bagi kepada Orang-Orang ini

SETIAP Sabtu pagi dalam tiga pekan terakhir ini, suasana Kota Atambua, Kabupaten Belu terasa berbeda.

POS KUPANG/AGUS TANGGUR
CAR FREE DAY - Bupati Belu Willybrodus Lay saat memantau suasana Car Free Day dan Night Market di Kota Atambua, Kabupaten Belu yang berlangsung setiap akhir pekan di Pelataran Mall Pelayanan Publik Atambua.  

“Kami ingin produk lokal Belu bisa dikenal lebih luas, bahkan menembus pasar regional. Ini momentum untuk UMKM naik kelas mulai dari segi kualitas, daya saing, hingga komersialisasi,” tambah Rio Tanur.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, Rio menyadari bahwa kegiatan ini telah memberi dampak signifikan.

Baca juga: LIPSUS: Nepotisme Warnai Seleksi PPPK di TTU  Pejabat Beri Rekomendasi untuk Keluarga

Infrastruktur pendukung seperti tenda dan listrik memang masih dibenahi, tetapi semangat dan dukungan dari masyarakat menjadi energi utama.

“Kegiatan seperti ini sempat hilang beberapa tahun. Sekarang kami hidupkan lagi. Ini bukan event biasa, tapi tonggak semangat baru bagi ekonomi rakyat,” tegas Rio Tanur.

Rio Tanur juga berharap, kegiatan semacam ini tak hanya menjadi program semata, tetapi bisa diadopsi dan dilanjutkan oleh pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.

“Kami siap kolaborasi dengan siapa saja demi menciptakan ruang usaha yang produktif di Belu. Mari bersama kita dorong UMKM jadi tuan rumah di negeri sendiri,” tutur Rio Tanur.

Sementara Bupati Belu, Willybrodus Lay saat menghadiri kegiatan Car Free Day (CFD) yang diselenggarakan oleh Panitia Hari Besar Islam (PHBI) bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Belu, Sabtu (5/7/2025), di halaman Plaza Perizinan Atambua menyampaikan Pemerintah Kabupaten Belu sangat mendukung terhadap kegiatan-kegiatan positif yang menyentuh langsung masyarakat.

Willybrodus Lay menyampaikan apresiasi kepada PHBI dan HIPMI yang telah menginisiasi kegiatan CFD sebagai wadah olahraga dan promosi UMKM.

“Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat. Kita berolahraga, menjaga kesehatan melalui jalan santai, dan setelah itu bisa menikmati kuliner di stand-stand UMKM. Ini bentuk dukungan nyata untuk ekonomi kerakyatan,” ujar Willybrodus Lay

Willybrodus Lay menegaskan Pemerintah Kabupaten Belu pada prinsipnya siap mendukung setiap kegiatan yang berdampak positif bagi kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil.

Willybrodus Lay juga berharap agar ke depan kegiatan semacam ini dapat dikembangkan lebih luas dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk BUMN dan pelaku usaha lainnya.

LARANGAN - Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, mengeluarkan Surat Edaran Nomor P/100.3.4/336/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025 yang memuat larangan sementara pengeluaran ternak kuda dari wilayah Kabupaten Belu.
LARANGAN - Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, mengeluarkan Surat Edaran Nomor P/100.3.4/336/V/2025 tertanggal 6 Mei 2025 yang memuat larangan sementara pengeluaran ternak kuda dari wilayah Kabupaten Belu. (POS-KUPANG.COM/AGUSTINUS TANGGUR)

“Saya harap ke depan semua pihak ikut berpartisipasi, termasuk BUMN dan perusahaan swasta. Jika kegiatan seperti ini digelar secara rutin, UMKM di Belu akan lebih berkembang,” tegas Willybrodus Lay.

Menurut Willybrodus Lay, Kabupaten Belu sebagai daerah perbatasan memiliki potensi besar untuk mengembangkan wisata kuliner.

Melalui kegiatan seperti CFD yang memamerkan produk kuliner lokal, Belu bisa menarik minat pengunjung dari luar daerah hingga negara tetangga Timor Leste.

“Kita perlu menciptakan daya tarik. Salah satunya lewat kuliner lokal. Jika dikelola dengan baik, ini akan menjadi identitas Belu sekaligus peluang ekonomi yang besar,” tutup Bupati. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved