Human Interest Story
FEATURE: Ada CFD di Atambua, Banyak Berkah yang Dibagi-bagi kepada Orang-Orang ini
SETIAP Sabtu pagi dalam tiga pekan terakhir ini, suasana Kota Atambua, Kabupaten Belu terasa berbeda.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agus Tanggur
POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - SETIAP Sabtu pagi dalam tiga pekan terakhir ini, suasana Kota Atambua, Kabupaten Belu terasa berbeda.
Jalanan yang biasanya padat dengan kendaraan berubah menjadi ruang publik yang dipenuhi tawa anak-anak, jalan santai, olahraga bersama, musik dan yang tak kalah ekonomi kecil yang mulai menggeliat.
Melalui kegiatan Car Free Day (CFD) yang tak hanya menjadi ajang hidup sehat, tetapi juga membawa berkah nyata bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Tak berhenti di pagi hari, semarak CFD disambung dengan night market yang berlangsung hingga malam, berkat kolaboratif antara Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Belu dan Pemerintah Kabupaten Belu, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta instansi terkait lainnya.
Bagi pelaku UMKM seperti Erni, pemilik Warung Krisna Atambua, kehadiran event CFD dan night market ini menjadi berkah tersendiri.
Baca juga: Imigrasi Atambua Dorong Peningkatan Pelayanan Perbatasan dan Kerja Sama Strategis Dengan Timor Leste
Warung kecilnya yang menyajikan sate ayam, lontong dan krupuk beras buatan sendiri dan makanan ringan lainnya, kini mampu meraup omzet hingga jutaan rupiah dalam sehari.
Harga jual produk yang terjangkau, antara Rp5.000 hingga Rp15.000, tak menjadi penghalang untuk meraih keuntungan besar berkat pembeli yang terus meningkat.
“Terima kasih banyak kepada Pemerintah Kabupaten Belu, HIPMI Belu, dan semua pihak yang sudah memberi ruang seperti ini. Pendapatan kami jelas meningkat, jauh dibandingkan hari biasa,” ungkap Erni saat ditemui pada Sabtu (5/7/2025).
Cerita serupa datang dari Sinta, penjual salome, jajanan khas yang digemari dari anak-anak hingga orang tua. Biasanya, dalam sehari ia hanya bisa membawa pulang Rp600 ribu, sudah termasuk modal. Namun, sejak mengikuti kegiatan ini penghasilannya bisa meningkat hingga tiga kali lipat.
“Ini luar biasa. Dagangan saya laku. Kalau bisa, kegiatan seperti ini jangan hanya sesekali, tapi rutin setiap akhir pekan,” harap Sinta yang setia berjualan ditemani sang suami.
UMKM Naik Kelas
Ketua HIPMI Belu, Rio Tanur, menyebut kegiatan tersebut sebagai langkah awal dalam membangun ekosistem kewirausahaan yang kuat dan berkelanjutan di Kabupaten Belu.
“Visi kami ke depan adalah penguatan UMKM lokal. Acara seperti ini sudah lama diimpikan pelaku usaha kecil. Sekarang kami wujudkan bersama pemerintah. Ini baru permulaan,” ujar Rio Tanur.
Rio Tanur menyebut, HIPMI Belu tengah mempersiapkan pameran UMKM berskala besar pada awal Oktober 2025. Acara ini ditargetkan menjadi sorotan nasional dan mengundang perhatian pejabat pusat.
Belu Terkini
CFD Atambua
Human Interest Story
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia
HIPMI
Rio Tanur
Willybrodus Lay
FEATURE: Firgi Sonawan, Dorong Gerobak Baksi Berkeliling Cari Rejeki di Kota Labuan Bajo |
![]() |
---|
FEATURE: Minyak Kemiri Bakar Ala Nelci Banggur di Labuan Bajo, Manggarai Barat |
![]() |
---|
FEATURE: Ayam Kelompok Taeto Dibiasakan Dengar Siaran Radio |
![]() |
---|
FEATURE: Lawan Kecanduan Main Gadget dengan Mendongeng dan Bercerita |
![]() |
---|
FEATURE : Igornas NTT Peduli Lingkungan Bersih, Sasar Sampah di Pantai Warna Oesapa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.