Opini

Opini: Pertunjukan Teater Berbasis Budaya NTT Butuh Dukungan Pemerintah

NTT memiliki warisan budaya yang sangat kuat: cerita rakyat, mitos leluhur, tradisi lisan, ritual adat, musik tradisional, hingga bentuk-bentuk tari

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI
Pieter Kembo 

Oleh: Pieter Kembo
Seniman Teater dan Film, Penerima Anugerah Kebudayaan Provinsi NTT, Kategori Pencipta, Pelopor, dan Pembaharu

POS-KUPANG.COM - Di tengah derasnya arus globalisasi dan penetrasi budaya populer dari luar, pertunjukan teater berbasis budaya lokal menjadi benteng penting dalam menjaga dan merawat identitas kultural bangsa. 

Di wilayah timur Indonesia, Nusa Tenggara Timur (NTT), tradisi dan kearifan lokal begitu kaya, namun masih belum terangkat secara optimal dalam bentuk pertunjukkan teater yang berkelanjutan dan terstruktur.

NTT memiliki warisan budaya yang sangat kuat: cerita rakyat, mitos leluhur, tradisi lisan, ritual adat, musik tradisional, hingga bentuk-bentuk tari dan gerak yang sarat makna. 

Semua ini merupakan sumber yang sangat potensial untuk diolah menjadi karya teater yang bukan hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan mengedukasi masyarakat tentang nilai-nilai luhur bangsa.

Kendati potensi budaya sangat besar, para pelaku seni teater di NTT masih menghadapi berbagai keterbatasan. 

Minimnya dukungan anggaran, kurangnya fasilitas pertunjukan yang layak, tidak adanya akses pelatihan profesional, serta lemahnya kebijakan daerah dalam mendukung seni pertunjukan membuat geliat teater budaya berjalan tertatih-tatih. 

Padahal, di sisi lain, semangat para seniman, terutama generasi muda, tidak pernah surut. 

Mereka terus menciptakan karya, menyelenggarakan pertunjukkan di ruang-ruang terbatas, bahkan dengan biaya swadaya.

Teater berbasis budaya lokal seharusnya dilihat sebagai bagian dari pembangunan kebudayaan dan ekonomi kreatif. 

Di dalamnya terkandung potensi pemberdayaan komunitas, edukasi publik, bahkan pariwisata budaya. 

Karya teater bisa menjadi narasi alternatif untuk memperkenalkan NTT ke panggung nasional dan internasional, bukan hanya sebagai daerah yang eksotis secara alam, tetapi juga kuat secara identitas budaya.

Sudah saatnya pemerintah, baik pusat maupun daerah, hadir secara aktif mendukung pengembangan teater budaya. 

Bentuk dukungan ini bisa berupa pemberian dana hibah kesenian secara berkelanjutan, fasilitasi pelatihan dan residensi seni, pembangunan dan revitalisasi ruang pertunjukan, hingga penciptaan regulasi yang memberi ruang tumbuh bagi komunitas teater.

Apalagi, dalam konteks visi Indonesia Emas 2045 dan pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing global, seni pertunjukan—khususnya teater berbasis budaya, dapat menjadi salah satu instrumen strategis untuk membentuk karakter generasi muda yang kreatif, tangguh, dan berakar pada budaya sendiri.

Mari bersama melihat teater tidak sekadar sebagai hiburan, melainkan sebagai bagian dari strategi kebudayaan nasional. 

Mendukung teater berbasis budaya NTT berarti ikut menjaga denyut nadi peradaban Indonesia Timur agar tetap hidup, tumbuh, dan membanggakan di panggung dunia. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved