Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 8 Juli 2025, "Tergeraklah Hati Yesus"
Laki-laki itu tidak dapat mengalahkan Yakub, tetapi ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga Yakub menjadi pincang.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon SVD
Hari Selasa Pekan Biasa XIV
Selasa, 8 Juli 2025
Bacaan I: Kej. 32:22-32
Injil: Mat. 9: 32-38
“Tergeraklah Hati Yesus”
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua gambaran yang kuat: perjuangan Yakub dengan Allah dan belas kasihan Yesus terhadap orang banyak. Tema "Tergeraklah hati Yesus" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita menanggapi kebutuhan orang lain dan bagaimana kita sendiri bergumul dengan iman kita.
Dalam bacaan pertama dari kitab Kejadian 32:22-32, Yakub bergumul dengan seorang laki-laki sepanjang malam hingga fajar menyingsing.
Laki-laki itu tidak dapat mengalahkan Yakub, tetapi ia memukul sendi pangkal paha Yakub, sehingga Yakub menjadi pincang. Yakub menolak untuk melepaskan laki-laki itu sebelum ia memberkatinya.
Laki-laki itu kemudian mengubah nama Yakub menjadi Israel, karena ia telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan ia menang. Kisah ini melambangkan perjuangan kita dalam iman, di mana kita mungkin merasa terluka dan lemah, tetapi kita tetap harus bertekun mencari berkat Allah.
Dilanjutkan dengan bacaan Injil Matius 9:32-38, Yesus menyembuhkan seorang bisu yang kerasukan setan. Setelah setan itu diusir, orang bisu itu dapat berbicara.
Orang banyak takjub, tetapi orang Farisi berkata bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa penghulu setan. Kemudian, Yesus berkeliling ke semua kota dan desa, mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Allah serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.
Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. Ia berkata kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu." Kisah belas kasihan Yesus menyoroti dua hal penting. Pertama, betapa besar kebutuhan rohani dan jasmani orang-orang di sekitar kita.
Kedua, betapa sedikitnya orang yang bersedia untuk melayani dan memenuhi kebutuhan tersebut. Yesus mengajak kita untuk membuka mata dan hati kita terhadap penderitaan orang lain dan untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan lebih banyak pekerja ke ladang-Nya.
Maka refleksi kita dalam permenungan atas bacaan-bacaan suci hari ini adalah Pergumulan Iman: Seperti Yakub, kita juga sering kali bergumul dengan iman kita. Apakah kita berani untuk menghadapi pergumulan ini dan mencari berkat Allah?
Belas Kasihan: Apakah hati kita tergerak oleh belas kasihan ketika kita melihat penderitaan orang lain? Apakah kita bersedia untuk meluangkan waktu dan tenaga kita untuk membantu mereka yang membutuhkan?
Pekerja di Ladang Tuhan: Yesus mengajak kita untuk berdoa agar Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian. Apakah kita bersedia untuk menjadi salah satu dari pekerja-pekerja itu?
Renungan Harian Katolik Kamis 18 September 2025, “Dosanya Diampuni karena Berbuat Kasih” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 18 September 2025, "Mengampuni Wanita Pendosa" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Kamis 18 September 2025, "Perbuatan Kasih Menghapus Dosa" |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 17 September 2025, “Hikmat Allah” |
![]() |
---|
Renungan Harian Katolik Rabu 17 September 2025, "Mereka Itu Seumpama" |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.