Resensi Buku

Resensi Buku: Menguak Tabir Menerjang Badai

Fakta lain menunjukkan litani panjang kerusakan lingkungan berkorelasi dengan produktivitas lahan terus berkurang karena gagal tanam dan gagal panen. 

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-KIRIMAN MARTHEN DUAN
Buku Menguak Tabir Menerjang Badai karya Marthen Duan. 

Ruang Lingkup Buku 

Pembahasan  buku berjudul Menguak Tabir Menerjang Badai karya Marthen Duan ini mencakup  ruang lingkup sebagai berikut.

Pertama, kearifan komunitas lokal meliputi sistem kepercayaan  masyarakat lokal  yang mempengaruhi  cara  pandang  dan prilaku masyarakat lokal dalam mengelola  sumber   ekonomi alamiah yang lasimnya disebut sumber daya alam hutan, tanah dan air dan dampaknya. 

Daftar Isi Buku Menguak Tabir Menerjang Badai karya Marthen Duan.
Daftar Isi Buku Menguak Tabir Menerjang Badai karya Marthen Duan. (POS-KUPANG.COM/HO-MARTHEN DUAN)

Kedua, konsep negara  terhadap sumber   daya  alam hutan, tanah dan air dan pola pengelolaan yang dilakukan oleh negara serta hasil dan dampaknya. 

Ketiga, respons para pemangku kepentingan atas apa  yang dilakukan masyarakat lokal maupun penguasa negara. 

Seterusnya  bagaimana mendesain-bangun model pengelolaan sumber daya  alam hutan, tanah dan air agar memberikan manfaat-guna  bagi   orang lokal  maupun bagi   orang banyak  secara berkelanjutan. 

Bahwasanya ada sesuatu yang sudah ada lebih dahulu  dan sudah ada di tempat orang lokal yang memiliki tata cara hidup. 

Benar, tata kelola hidup bersifat teknis dalam ruang yang terbatas akan tetapi tidak bisa tidak bersentuhan dengan kekekuasaan negara ini. 

Ruang - lingkungan fisik  atau dengan bahasa lain yang menjadi  area  studi  dan kajian buku ini adalah wilayah administrasi Kabupaten  Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Cakupan wilayah tersebut lazimnya secara adat dan budaya dikenal dengan  budaya  atoin meto atau juga Dawan. 

Pembatasan area semata-mata hendak mendapat fokus analisis lebih tanpa  sedikitpun  niat mengabaikan orang  Dawan yang menghuni wilayah lain di pulau Timor bagian barat dan  Distrik Ambenu, Timor Leste.       

Adapun tujuan penulis buku ini adalah mendokumentasikan secara  tertulis dalam bentuk buku  tentang  sistem keyakinan dan kepercayaan  masyarakat lokal  yang mempengaruhi cara  pandang  dan perilaku masyarakat lokal  dalam mengelola   sumber   daya alam hutan, tanah dan air.

Penulis juga mendeskripsikan konsep negara  terhadap sumber  daya  alam hutan, tanah dan air meliputi  kedudukan yuridis  dan program pengelolaan  sumber   daya alam hutan, tanah dan air untuk memperoleh gambaran sejauhmana aturan hukum negara mempertimbangkan kearifan lokal.  Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

Maksud penulis yaitu mendorong  model pengelolaan sumber daya hutan tanah dan air   yang  mengakomodir  kearifan  masyarakat lokal dan pengalaman para pihak. 

Sedapatnya mempengaruhi perumusan aturan hukum negara yang mengakomodir dan mempertimbangkan  kearifan  masyarakat lokal bagi kemanfaatan  sosial ekonomis  dan sosial ekologis secara berkelanjutan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved