Breaking News

Manggarai Terkini

Dandim 1612 Manggarai, Budiman Manurung Pastikan Netralitas Bukan Hanya Slogan TNI

Dandim 1612/Manggarai, Letkol Inf Budiman Manurung, SE, MIP mengatakan netralitas TNI dalam dalam Pemilu dan Pilkada bukan sekadar slogan, perintah

|
Penulis: Robert Ropo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS-KUPANG.COM/HO.BANWASLU MANGGARAI
PENGHARGAAN - Ketua Bawaslu Manggarai Fortunatus Hamsah Manah, menyerahkan penghargaan kepada Komandan Kodim 1612/Manggarai, Letkol Inf Budiman Manurung. 

Turut mendampingi Fortunatus Hamsah Manah dalam penyerahan tersebut, dua Anggota Bawaslu Manggarai yakni Marselina Lorensia dan Yohanes Manasye.

Hadir juga para Kepala Subbagian (Kasubag) dan staf sekretariat Bawaslu Manggarai.

Usai penyerahan penghargaan itu, Ketua Bawaslu Manggarai, Fortunatus Hamsah Manah, kepada Pos-Kupang menegaskan, pemberian penghargaan ini bukan sekadar seremoni simbolik.

Tapi, penghargaan itu diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kinerja institusi TNI melalui Kodim 1612/Manggarai yang telah menjalankan fungsi pendampingan keamanan dengan penuh integritas dan profesionalisme.

Baca juga: LIPSUS: Tensi Darah AKBP Fajar Tinggi Eks Kapolres Ngada Pakai Rompi Orange 26 Ditahan di Rutan

"Penghargaan ini kami berikan sebagai apresiasi tulus atas dedikasi Kodim 1612/Manggarai yang bukan hanya memberikan dukungan personil dalam tahapan pengawasan dan pelaksanaan pemilu, tetapi lebih dari itu, telah menunjukkan komitmen kuat menjaga netralitas institusi TNI," ujar Fortunatus Hamsah Manah.

Fortunatus Hamsah Manah menambahkan, netralitas TNI adalah salah satu pilar penting dalam memastikan kualitas demokrasi yang bebas dari intervensi dan tekanan.

Dalam pengawasan Bawaslu selama tahapan Pemilu 2024, tidak ditemukan pelanggaran netralitas yang melibatkan anggota TNI di wilayah Manggarai.

"Kami mengamati dengan seksama dinamika di lapangan. Dan kami harus katakan, Kodim 1612/Manggarai adalah contoh baik bagaimana institusi militer dapat menjalankan peran pendukung tanpa mencederai prinsip-prinsip demokrasi," ujar Fortunatus Hamsah Manah. 

Baca juga: LIPSUS: Konten Porno Anak Dijual Rp 100 Ribu di Grup Facebook Fantasi Sedarah

Fortunatus Hamsah Manah menegaskan, penghargaan ini juga merupakan pesan simbolik bagi seluruh pemangku kepentingan agar terus menjaga ruang demokrasi tetap bersih, jujur, dan adil.

"Jika TNI saja bisa menjaga netralitas, maka siapa pun seharusnya bisa. Ini soal kemauan dan komitmen bersama untuk menjadikan pemilu bukan hanya ajang kontestasi, tapi juga refleksi kedewasaan bangsa," tutur Fortunatus Hamsah Manah.

Marselina Lorensia, menambahkan, keberadaan aparat TNI dalam berbagai tahapan tidak pernah menciptakan intimidasi, tetapi justru memberi rasa aman kepada penyelenggara dan pemilih.

"Ketika aparat hadir dengan wajah humanis dan sikap netral, pemilu menjadi perayaan demokrasi yang damai. Kami menyaksikan itu dari Kodim 1612," ujar Marselina Lorensia.

Yohanes Manasye menambahkan, relasi yang dibangun antara pengawas pemilu dan aparat TNI bersifat profesional dan saling mendukung demi suksesnya pesta demokrasi.

"Kolaborasi ini patut dijadikan contoh. Bahwa menjaga demokrasi tidak harus eksklusif, tetapi kolaboratif. Dan dalam kolaborasi itu, masing-masing tetap menjaga batas peran dan etika," ujar Yohanes Manasye. (rob)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved