Hari Kedua Pembukaan SPMB, SMP 11 Terima Ratusan Peserta Didik

Dia beralasan, pemenuhan itu sengaja dilakukan agar semua peserta didik bisa masuk pada waktu yang sama yakni pagi hari. Dengan begitu maka pengawasan dan pembelajaran juga bisa berjalan efektif. 

"Kalau sekolah pagi dan siang terlalu repot. Menurut saya tidak maksimal dengan pembelajaran. Sesuai dapodik satu kelas itu 32 siswa-siswi," katanya. 

Marni, salah satu orang yang datang mendaftar anak pertamanya mengaku terbantu saat mendaftar di SMP 11 Kota Kupang. Selain dekat dengan tempat tinggal, SMP 11 juga tidak membebani biaya apapun. 

"Sangat bagus. Pas dekat dengan rumah jadi tidak perlu jauh-jauh antar. Kasian juga kalau antar jemput nanti," katanya. 

Apalagi, berbagai kendala yang dialami orang tua langsung dibantu panitia. Dia berharap agar berbagai hal yang sudah dilakukan dalam SPMB maupun saat pelaksanaan pembelajaran nanti, terus menerapkan hal terbaik untuk semua peserta didik. 

Yudith, orang tua lainnya juga senang dengan pelaksanaan SPMB. Dia mendaftarkan anak keduanya. Anak pertama, kata dia, sebelumnya sudah mendaftar di sekolah yang sama. 

"Kita daftar pakai hp, kita isi. Nanti bukti pendaftaran kita antar ke sekolah. Tapi prosesnya mudah. Panitia, guru juga baik," katanya. 

Setelah itu, orang tua datang ke sekolah dan melapor ke panitia. Setelah pemeriksaan berkas, orang tua diarahkan ke beberapa loket yang disiapkan. Petugas kembali memeriksa berkas dan melakukan pengisian ke sistem. 

Petugas yang berada di loket mengarahkan orang tua atau wali murid untuk scan barcode agar tergabung dalam grup aplikasi percakapan supaya memudahkan berbagai informasi. 

Dia bersyukur karena kuota zonasi di sekolah itu cukup banyak sehingga anak di sekitar sekolah bisa diterima. Yudith berharap anaknya bisa diterima dan mengikuti pembelajaran di SMP 11 Kota Kupang. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS