TTU Terkini
Kepala BPBD TTU Sebut Dinas PRKPP Sedang Mendata Rumah Terdampak Longsor di Desa Kiuola
Sementara 3 rumah sudah dipastikan dibangun untuk warga Desa Naob yang terdampak bencana rekahan tanah beberapa waktu lalu.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
"Lantai di rumah besar sudah mulai pecah-pecah terbelah," ujarnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, Juni 2025.
Ia mengakui bahwa, akhir-akhir ini mereka semakin dihantui rasa takut ketika terjadi hujan deras di wilayah tersebut. Mereka telah memindahkan lokasi memasak di luar rumah itu.
Menurutnya, sejumlah pegawai dari pemerintah daerah sudah 3 kali turun ke lokasi untuk memantau kondisi longsor yang dialami masyarakat setempat.
Walaupun begitu, hingga saat ini mereka tak kunjung menerima informasi lebih lanjut perihal survei dan kunjungan mereka ini.
"Mereka terakhir turun kayaknya awal Bulan Mei 2025 lalu," bebernya.
Ketika melakukan survei di lokasi tersebut, pegawai lingkup Pemda TTU menyampaikan bahwa, masyarakat segera menyiapkan tanah di lokasi yang aman agar bisa diberikan bantuan rumah bagi yang terdampak longsor.
Apabila hujan lebat terjadi pada malam hari, warga di sekitar lokasi longsor kesulitan tidur. Ketidaknyamanan akan koin ini mendorong Frits dan orang tuanya berencana melakukan evakuasi secara mandiri.
Mereka berencana untuk memindahkan lokasi rumah di wilayah kampung lama yang berlokasi di seberang sungai Noemuti.
Dikatakan Frits, saat ini mereka sangat kesulitan biaya. Walaupun begitu, mereka terpaksa harus segera memindahkan barang-barang dan membangun rumah sederhana agar bisa terbebas dari bencana longsor
Ia mengaku sangat sedih. Pasalnya, rumah tersebut telah ditempati sejak mereka lahir. Namun, demi keselamatan mereka, Frits terpaksa mengubur rasa sedih ini. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.