Prakiraan Cuaca

Cuaca NTT Hari Ini, Kamis 5 Juni 2025: Mayoritas Berawan Kecuali 2 Wilayah Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Kamis ( 5/6/2025 ): Mayoritas Berawan Kecuali 2 Wilayah Ini hujan ringan

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
Net
BERAWAN - Cuaca NTT Hari Ini, Kamis (5/6/2025), Mayoritas berawan, kecuali 2 Wilayah ini hujan ringan. 

Daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi lainnya terpantau memanjang di perairan utara Aceh, Selat Makassar bagian Tengah, Kalimantan Timur bagian Selatan, Kalimantan Selatan bagian Utara, Laut Banda dan Samudera Pasifik sebelah Utara Papua. 

Daerah kofluensi di Samudera Hindia Barat Daya, Sumatera Barat, di Laut Natuna di Laut Cina Selatan, Laut Sulawesi dan  di Samudera sebelah Utara Pulau Halmahera hingga Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut. 

Kombinasi dinamika tersebut menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat dan cuaca ekstrem yang perlu diwaspadai:

Sumatra
Jawa
Kalimantan
Sulawesi
Maluku Utara 
Papua
Peningkatan kecepatan angin permukaan hingga mencapai lebih dari 25 not terpantau di  Samudera Hindia Barat Daya Jawa bagian Barat dan di Laut Cina Selatan. Yang mampu meningkatkan ketinggian gelombang di wilayah perairan tersebut. 

Waspadai juga adanya potensi banjir Rob di pesisir Samudera Hindia Selatan dan Jawa Barat.

Prakiraan cuaca merupakan gambaran umum cuaca di wilayah masing-masing. Untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan terkini setiap 3 jam, masyarakat dapat memantau melalui aplikasi info BMKG yang tersedia di Play Store dan App Store.

Sumber: Youtube BMKG

BMKG: Waspada gelombang tinggi di perairan RI dalam tiga hari ke depan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini potensi gelombang tinggi yang harus diantisipasi pelaku aktivitas pelayaran kapal di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 4-7 Juni 2025.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi atmosfer dan pola angin yang terbentuk di wilayah perairan Indonesia memicu peningkatan tinggi gelombang yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran.

“Pola angin di wilayah utara Indonesia umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan 6–30 knot, sedangkan di selatan Indonesia bergerak dari timur laut hingga tenggara dengan kecepatan 6–25 knot,” ujarnya.

BMKG mendeteksi kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, Laut Banda, dan Samudra Pasifik utara Maluku, yang berpotensi memicu gelombang dengan ketinggian antara 1,25–2,5 meter di sejumlah wilayah perairan.

Wilayah yang berpeluang mengalami gelombang setinggi 1,25–2,5 meter antara lain Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Laut Banda, Laut Arafuru, serta Samudra Pasifik utara Papua, Papua Barat, dan Maluku.

Sementara itu gelombang lebih tinggi di kisaran 2,5–4,0 meter diperkirakan terjadi di Samudra Hindia barat Bengkulu dan Lampung, serta perairan selatan Banten, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir dan pelaku aktivitas laut untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi tersebut. "Nelayan dan operator moda transportasi laut, seperti perahu nelayan, kapal tongkang, dan kapal feri diminta berhati-hati terhadap kecepatan angin dan tinggi gelombang," kata Eko Prasetyo. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved