Politani
Panen Tomat Prodi TPH Politani Negeri Kupang: Mahasiswa Belajar Sambil Produksi
Beberapa mata kuliah yang bergabung dalam project PBL yaitu perlindungan tanaman, hidroponik, manajemen usaha yani, produksi benih dan penanganan
Laporan reporter POS KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG. COM, KUPANG - Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Politeknik Pertanian Negeri Kupang (Politani) kembali melaksanakan panen tomat di Kebun TPH area kampus pada Selasa 3 Juni 2025.
Kegiatan dihadirkan oleh Manejer Project Based Learning (PBL) semester IV Program studi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dr. Jacqualine A. Bunga, Pranata Laboratorium Pendidikan(PLP) Mahir: Yorim Elkana Nesimnasi, Koordinator Program Studi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dr. Vinni D. Tome, dan beberapa mahasiswa semester IV Prodi TPH.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran berbasis project (PBL) ke-5 yang telah dilaksanakan sejak tahun 2023.
Beberapa mata kuliah yang bergabung dalam project PBL yaitu perlindungan tanaman, hidroponik, manajemen usaha yani, produksi benih dan penanganan limbah.
Panen ini dikelola oleh mahasiswa semester empat Prodi TPH, yang didampingi oleh Manejer Project Based Learning (PBL) semester IV Program studi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dr. Jacqualine A. Bunga.
Ia menjelaskan, kegiatan ini didanai lewat dana PNBP yang dimana setiap prodi mengajukan proposal.
Setiap prodi merupakan implementasi pembelajaran vokasi yang menggabungkan teori dan praktik langsung di lapangan.
“Kami menanam berbagai komoditas sesuai dengan fokus prodi, yaitu tanaman pangan dan hortikultura. Untuk tanaman pangan ada jagung murung dan jagung pulut putih. Sementara untuk hortikultura kami menanam tomat dan melon, meskipun melon belum semua berhasil,” jelas Jacqualine saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Selasa (3/6).
Hingga panen keempat, tomat menjadi komoditas yang paling berhasil. Tercatat, hasil panen tomat mencapai total 85 kg dengan estimasi harga jual Rp 15.000 per kg. Jika ditambahkan panen hari ini yang diperkirakan 25 kg, maka total sementara mencapai 110 kg dari 18 larikan.
Panen diperkirakan masih akan berlanjut hingga empat minggu ke depan, mengingat tanaman tomat bisa dipanen berkali-kali.
Baca juga: Politani Kupang Percepat Penggemukan Sapi di Merbaun Lewat Inovasi Pakan Konsentrat Berbasis Lokal
“Modal awal kami Rp 6.300.000 dari dana Program PNBP dengan lima mata kuliah perlindungan tanaman, hidroponik, manajemen usaha tani, produksi benih dan penanganan limbah. Harapannya, hasil penjualan bisa menutup modal dan bahkan memberikan keuntungan. Target kami minimal Rp 7 juta hingga Rp 8 juta,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada produksi, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran menyeluruh bagi mahasiswa, mulai dari perencanaan, pengolahan lahan, penanaman, perawatan, panen, hingga pemasaran.
“Mereka belajar menghitung biaya, mengelola hasil, dan menganalisis keuntungan. Dosen tidak memegang uang penjualan, semuanya dikelola mahasiswa,” ungkap Jacqualine.
Meski sempat mengalami tantangan seperti keterlambatan pencairan dana dan kegagalan panen bayam dan sawi akibat banjir pada musim hujan Februari lalu, kegiatan ini tetap memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa.
Gubernur NTT Buka Diseminasi Hasil Riset Program Berdikari di Desa Merbaun Kabupaten Kupang |
![]() |
---|
Tim Monitoring Kemendiktisaintek Kunjungi Politani, Cek Uji Kompetensi Mahasiswa |
![]() |
---|
Sinergi Politani Kupang, PEPPSI dan Pemerintah untuk Tingkatkan Produktivitas Sapi di NTT |
![]() |
---|
Gelar PKKMB, Direktur Politani Kupang Ingatkan 740 Maba Jangan Jadi Mahasiswa Abadi |
![]() |
---|
Politani Kupang Gelar Seleksi Lomba IPEC 2025, Cetak Mahasiswa Berwawasan Global |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.