Kapolda NTT Diganti

Kritik Tajam untuk eks Kapolda NTT Silitonga dari Direktris PIAR NTT Sarah Lery Mboeik

Direktris PIAR NTT, Sarah Lery Mboeik, memberi kritik tajam bagi eks Kapolda NTT yang lama, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, MA 

|
pos kupang.com, oby lewanmeru
Sarah Lery Mboeik 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, OMDSMY Novemy Leo

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Direktris PIAR NTT, Sarah Lery Mboeik, memberi kritik tajam bagi eks Kapolda NTT yang lama, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, SH, MA 

“Tidak ada catatan keberhasilan yang bisa kita pegang jadi rujukan agar menjadi paling tidak bukan membandingkan hal hal yang memebrika rasa nyaman dan perlindungan HAM dan penegakan hukum. Karena banyak kasus terbengkelai dan tidak terselesaikan dengan baik,” kritik Sarah Lery Mboeik, Selasa (3/6).

SILITONGA - Mantan Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H., M. A bersama Kapolda NTT, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S. I. K., M. Si
SILITONGA - Mantan Kapolda NTT, Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga, S. H., M. A bersama Kapolda NTT, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, S. I. K., M. Si (POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES)

Namun Sarah Lery Mboeik masih memiliki harapan kepada institusi kepolisian dengan adanya Kapolda NTT yang baru, Rudi Darmoko.

Dan dalam waktu dekat, mereka akan memberikan kado sepesial bagi Kapolda NTT yang Baru, Irjen Pol Dr. Rudi Darmoko, SIK, MSi. 

Baca juga: Kapolda NTT Dapat Lima Catatat Kritis Kinerja Polisi dari Akademisi Deddy Manafe

“Kami berharap kapolda baru tidak mengikuti jejak kapolda yang lama. Banyak catatan kritis yang akan kami hadiahkan bagi kapolda baru sebagai isntitusi perlindungan HAM dan penegakkan hukum. Kami akan bawa itu sebagai hadiah kedepan untuk menjadi agenda kerja kapolda NTT yang baru. Karena kapolda lama tidak menyelesiakan dengan baik,” tegas Sarah Lery Mboeik.

Baca juga: Kapolda NTT Irjen Rudi Darmoko Bawa Energi Positif Bagi NTT Ini Saran LBH APIK Untuknya

Sarah Lery Mboeik juga berharap agar Kapolda Rudi bisa membuka ruang diskusi untuk masyarakat sipil dan masyarakat lain korban, dan tidak menutup ruang diskusi.

“Kalau mau menjadi polisi itu, buka ruang dialog, jangan tutup dialog dengan masyarakat, piak korban karena hal itu tidak akan selesiakan masalah,” kata Sarah Lery Mboeik. 

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penanganan dan Pencegahan Stunting Nusa Tenggara Timur, Sarah Lery Mboeik
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penanganan dan Pencegahan Stunting Nusa Tenggara Timur, Sarah Lery Mboeik (DOK.SARAH LERY MBOEIK)

 

Sarah Lery Mboeik juga berharap agar Kapolda Rudi bisa menjadi Polisi Rakyat, nukan polisi politisi.

“Kalau Polisi politisi, biasanya bekerja hanya untuk tajam ke bawah, tapi kalau polisi rakyat, seperti Hoegeng, maka saya yakin, banyak kasus yang akan terungkap,” yakin Sarah Lery Mboeik.

Baca juga: Briptu MR, Oknum Satlantas Polresta Kupang Kota Minta Korban PS Peluk, Cium Hingga  OS 

“Buka ruang dialog dengan masyarakat sipil atau korban, terkait kasus-kasus illegal loging, kasus TPPO, kasus korupsi, kasus tindak kekerasan terhadap perempaun dan anak dan kasus yang dilakukan oleh oknum polisi. Transparan menyampaikan informasi kepada publik,” kata Sarah Lery Mboeik. (vel)

 Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved