Loobeta, “Butik Rombengan” yang Ubah Stigma Pakaian Preloved Jadi Gaya Hidup Ramah Bumi

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Tari Rahmaniar Ismail

POS-KUPANG.COM KUPANG — Di tengah maraknya gerakan cinta bumi, satu nama muncul membawa warna baru dalam dunia fesyen preloved yaitu Loobeta.  Toko ini terletak di Jalan WJ Lalamentik No.47, Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Toko ini terinspirasi dari kondisi di mana masyarakat masih memandang pakaian bekas atau RB (rombengan) dengan sebelah mata, utamanya karena identik dengan suasana pasar tradisional seperti Pasar Inpres penuh sesak, tidak tertata, dan terkesan kumuh.

“Banyak orang sebenarnya tertarik dengan pakaian preloved, tapi malu untuk beli karena stigma yang melekat. Di luar negeri, toko preloved itu punya tempat tersendiri dan terlihat layak. Kami ingin membawa semangat itu ke sini,” ujar Rey Padji Owner dari Loobeta saat diwawancarai POS-KUPANG. COM, Rabu (21/5/2025). 

Berbeda dari tempat jual beli preloved kebanyakan, Loobeta hadir dengan penataan ala butik modern. Pakaian yang dijual sudah bersih, ditata rapi, dan siap langsung dikenakan. Bahkan mereka menerapkan sistem color coding untuk memudahkan pembeli memilih berdasarkan warna, serta pengelompokan berdasarkan kategori busana.

Harga pun sudah ditentukan alias tidak bisa ditawar terinspirasi dari pengalaman pribadi sang pendiri yang merasa tidak nyaman dalam proses tawar menawar.

“Kami ingin semua orang nyaman. Harga sudah jelas, mulai dari Rp 0 kalau kamu menemukan barang tertentu, sampai maksimal Rp 150 000 untuk kualitas terbaik,” jelasnya.

Sementara itu dalam jangka satu minggu barang bisa mencapai  40/60 kg yang datang. Uniknya lagi, Loobeta tidak mementingkan brand. Semua barang dihargai rata, tidak ada lonjakan harga saat “bongkar ball” seperti yang biasa terjadi di pasar RB. Prinsip yang dipegang: “Kami penjual, bukan kolektor.”

Selain itu, Loobeta juga menawarkan sistem membership untuk pelanggan setia. Dengan bergabung, pelanggan bisa mendapatkan berbagai keuntungan seperti diskon dan akses khusus.

Yang paling mencolok dari Loobeta adalah pendekatannya yang lebih humanis. Mereka tidak mengandalkan pemasaran online secara masif, melainkan mengundang orang untuk datang langsung ke toko. 

“Kami ingin pembeli benar-benar merasakan sensasi mencari harta karun. Preloved itu harus dialami, bukan sekadar dilihat di layar,” ujarnya. 

Dengan semangat reuse, kejelasan harga, dan penataan butik yang rapi, Loobeta membuktikan bahwa pakaian bekas bukan sekadar opsi hemat, tapi bagian dari gaya hidup yang peduli bumi dan tetap keren. Loobeta tidak hanya menjual pakaian mereka sedang mengubah cara berpikir masyarakat. (iar) 

Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS