Nasional Terkini
Siloam Oncology Summit 2025: Tes Genomik, Terobosan untuk Prediksi dan Terapi Tepat Kanker Payudara
CEO Siloam Hospital Group, Caroline Riady, mengatakan bahwa setiap pasien itu unik dan memiliki riwayat yang berbeda, kondisi biologis yang berbeda
Beberapa tes genomik yang telah terbukti bermanfaat dalam pengobatan kanker payudara antara lain MammaPrint. Pemeriksaan ini menganalisis ekspresi 70 gen untuk menilai risiko metastasis pada 10 tahun ke depan. Cocok untuk pasien kanker payudara stadium awal dengan reseptor hormon positif atau negatif, HER2 negatif, dan ukuran tumor kecil hingga sedang.
“Kalau pasien secara klinis tergolong high risk tapi hasil tes menunjukkan low genomic risk, kita bisa menghindari kemoterapi. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup pasien, tapi juga menekan biaya medis,” ujar dr. Cosphiadi.
Selain itu, tes genomik dapat membantu menghindari over-treatment, yang sering kali terjadi karena keputusan terapi hanya berdasarkan stadium klinis, tanpa mempertimbangkan karakter molekuler dari kanker itu sendiri.
Menuju Terapi yang Lebih Presisi
Menurut Dokter Spesialis Bedah Subspesialis Bedah Onkologi, Dr. dr. Samuel Haryono, SpB (K) Onk, era pengobatan kanker kini bergerak menuju precision therapy dan personalized medicine, yaitu pengobatan berbasis profil genetik pasien.
“Masyarakat sering menganggap faktor genetik sebagai vonis sudah pasti akan terkena kanker, padahal hanya menyumbang sekitar 5–10?ri risiko kanker,” jelasnya.
Namun, jika seseorang memiliki mutasi genetik seperti BRCA1 atau BRCA2, skrining dan pencegahan bisa dilakukan lebih awal, termasuk opsi profilaksis atau tindakan preventif lainnya.
Peneliti Ahmad R. Handoyo Utomo, PhD (Kalgen) mengungkapkan bahwa teknologi sekuensing kini makin canggih dan biaya tes genomik telah menurun drastis, memungkinkan penggunaannya secara lebih luas.
“Kini pemeriksaan ratusan gen bisa dilakukan dengan biaya lebih terjangkau dibanding 10 tahun lalu,” ujarnya.
Walau begitu, pemeriksaan genetik yang lebih canggih belum bisa diakses di semua rumah sakit di Indonesia. Dengan edukasi yang tepat dan akses yang semakin luas, tes genomik diharapkan menjadi standar dalam pengelolaan kanker modern di Indonesia. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.