Sekolah Kedinasan
Mengenal Lebih Dekat IPDN, Sekolah Kedinasan di Bawah Kementerian Dalam Negeri, Lulus jadi PNS
Mengenal lebih dekat IPDN, Sekolah Kedinasan di bawah Kementerian Dalam Negeri, lulus jadi PNS
Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM - Intitut Pemerintahan Dalam Negeri ( IPDN ) merupakan Sekolah Kedinasan paling favorit dibandingkan dngan Sekolah Kedinasa lainnya.
Sekolah Kedinasan di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri ini mencetak para lulusan yang siap jadi pegawai negeri atau PNS.
Tahun 2025 ini, IPDN diprediksi akan kembali membuka pendaftaran untuk para calon praja.
Karena itu, bagi para siswa tamatan SMA/SMK yang berminat jadi masuk IPDN, yuk mengenal lebih dekat dengan Sekolah Kedinasan IPDN.
Baca juga: Sekolah Kedinasan Paling Favorit Setelah IPDN dan STIS, Simak Cara Daftar PKN STAN
Kampus utama IPDN berada di daerah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Namun, IPDN juga memiliki kampus daerah yang tersebar di DKI Jakarta, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Sejarah Singkat IPDN
Pendidikan untuk kader pemerintahan di Indonesia ternyata sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, loh, tepatnya di tahun 1920-an. Saat itu, ada pendidikan pamong praja yang bernama Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (OSVIA), Middelbare Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren (MOSVIA), dan Opleiding School Indische Ambtenaren (OSIBA).
Lantas, setelah kemerdekaan, justru kebutuhan akan tenaga pamong praja pemerintahan pusat dan daerah semakin meningkat. Sehingga, pada tahun 1948, dibentuk lembaga pendidikan dalam lingkungan Departemen Dalam Negeri, yaitu Sekolah Menengah Tinggi (SMT) Pangreh Praja. SMT Pangreh Praja ini kemudian berganti nama menjadi Sekolah Menengah Pegawai Pemerintahan Administrasi Atas (SMPAA).
Pada perkembangan selanjutnya, pemerintah mendirikan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) pada tanggal 17 Maret 1956 di Malang, Jawa Timur. Kebutuhan pemerintah terhadap kader yang memenuhi kualifikasi pun semakin gencar, sehingga mendorong pemerintah menyelenggarakan pendidikan aparatur setingkat sarjana. Maka didirikanlah Institut Ilmu Pemerintahan (IIP) di Jakarta. Menteri Dalam Negeri Rudini pun mengeluarkan kebijakan untuk menyatukan 20 APDN yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia menjadi satu APDN Nasional yang berpusat di Jatinangor. APDN berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN).
Baca juga: Lulus Jadi CPNS, Ini Sekolah Kedinasan Milik Kemendagri, Kemenkumham dan Kemenkeu
Keberadaan STPDN dengan program D4 dan IIP dengan program S1, menjadikan Departemen Dalam Negeri memiliki dua Pendidikan Tinggi Kedinasan. Akhirnya, pemerintah mengintegrasikan dua lembaga pendidikan ini melalui Keputusan Presiden Nomor 87 tahun 2004, dan sekaligus mengubah nama kedua lembaga itu menjadi Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Berikut Profil lengkap IPDN mulai dari Fakultas, Jurusan, Gelar, dan Prospek Kerja IPDN
IPDN adalah Sekolah Kedinasan yang berfokus pada ilmu pemerintahan.
IPDN memiliki 3 (tiga) fokus pembelajaran, yaitu Ilmu Politik Pemerintahan, Manajemen Pemerintahan, dan Tata Hukum Pemerintahan. Jenjang pendidikan di IPDN terdiri dari sarjana (S1) dan Diploma IV (D4). Setelah lulus, kamu bisa bekerja di Pemda, Kementerian, atau kantor pemerintahan lainnya dengan gelar Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (S.Tr.IP).
Biaya Kuliah di IPDN
Kamu nggak perlu khawatir dengan biaya kuliah di IPDN. Karena berada dalam naungan Kementerian Dalam Negeri, seluruh mahasiswanya dibebaskan dari biaya pendaftaran dan biaya pendidikan. Kamu akan mendapat uang saku, asrama, dan makan 3x sehari. Gimana? Semakin nggak sabar, kan, buat belajar di sini?
Persyaratan Dokumen Pendaftaran IPDN
Beberapa persyaratan dokumen yang harus kamu siapkan ketika ingin menjadi Calon Praja IPDN adalah:
Kartu Keluarga
Kartu Tanda Penduduk
Ijazah asli atau fotokopi legalisir, dengan nilai rata-rata 7,00
Surat Keterangan kelas 12 SMA/SMK/MA/sederajat
Pakta Integritas
Surat Keterangan Tidak Buta Warna
Surat Keterangan Bebas Narkoba
Rapor SMA/SMK/MA/sederajat
Pas foto ukuran 4×6 cm
Alamat e-mail yang aktif
Syarat Pendaftaran IPDN
WNI
Usia minimal 16 (enam belas) tahun, dan maksimal 21 (dua puluh satu) tahun.
Tinggi badan 160 cm untuk laki-laki, dan 156 cm untuk perempuan.
Tidak sedang menjalani dan terancam hukuman pidana
Bagi laki-laki, tidak bertindik atau memiliki bekas tindik di anggota badan lain (kecuali karena ketentuan adat/agama)
Tidak bertato
Tidak menggunakan kacamata/lensa kontak
Belum pernah menikah, dan belum pernah melahirkan (untuk perempuan)
Belum pernah diberhentikan sebagai Praja IPDN dan perguruan tinggi lainnya dengan tidak terhormat
Apabila pendaftar dinyatakan lulus dan dikukuhkan sebagai Praja IPDN, maka pendaftar:Sanggup tidak menikah/kawin selama mengikuti pendidikan
Bersedia diangkat menjadi CPNS/PNS dan ditugaskan/ditempatkan di seluruh wilayah NKRI
Bersedia ditempatkan pada proses pembelajaran di seluruh kampus IPDN
Bersedia menaati segala peraturan yang berlaku di IPDN
Bersedia diberhentikan sebagai Praja IPDN jika melakukan Pelanggaran Disiplin Praja sebagaimana diatur dalam Pedoman Tata Kehidupan Praja
Apabila pendaftar terbukti melakukan pemalsuan identitas/dokumen, maka dinyatakan gugur
Tahapan Seleksi IPDN
Membuat akun di https://sscasn.bkn.go.id
Melengkapi administrasi di SSCASN
Setelah terverifikasi, peserta harus mengikuti semua tahapan tes yaitu, Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), Tes Kesehatan, Tes Psikologi Integritas dan Kejujuran, Tes Pantukhir (meliputi Verifikasi Faktual Dokumen Administrasi, Tes Kesehatan Pusat, Tes Kesamaptaan, dan Wawancara)
Fasilitas Kampus IPDN
Siapa bilang sekolah kedinasan itu fasilitasnya terbatas? Justru karena mendapat perhatian khusus dari pemerintah, IPDN memiliki fasilitas yang cukup memadai untuk mendukung kegiatan pembelajaran para Praja. Mulai dari fasilitas ibadah disediakan ada masjid, gereja, dan pura.
IPDN juga menyediakan Wisma Praja sebagai tempat tinggal (asrama) bagi Praja-nya. Di sini ada Gedung Menza, yaitu tempat makan yang berkapasitas sampai 6000 orang. Fasilitas olahraga di sini pun lengkap, mulai dari lapangan sepak bola, bola voli, sampai kolam renang.
Selain itu, untuk mendukung riset dan pembelajaran, IPDN memiliki Laboratorium Adminduk (Administrasi Kependudukan), Balairung Rudini, dan Perpustakaan. Jangan lupakan juga laboratorium komputer dan fasilitas lainnya.
(Perpustakaan IPDN, sumber: ipdn.ac.id)
Lokasi dan Akses ke IPDN
Alamat Kampus IPDN Jatinangor
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km.20 Jatinangor, Sumedang 45363
Akses Transportasi
Dari Bandara Husein Sastranegara
Berjalan ke arah perlintasan rel kereta “Halteu Garuda”
Naik angkot 19 jurusan Ciroyom – Bumi Asri, atau nomor 23 jurusan Sederhana – Cijerah, atau nomor 34 jurusan SAdang Serang – Caringin, atau jurusan Stasiun Hall – Cimahi, turun di Bunderan Cibeureum
Naik Damri jurusan Elang – Jatinangor, turun di depan IPDN Jatinangor
Dari Stasiun Bandung
Naik kereta lokal rute Bandung – Rancaekek, turun di Rancaekek
Naik angkot jurusan Majalaya – Sayang – Gede Bage, turun di seberang IPDN Jatinangor
Dari Terminal Cicaheum
Naik bis jurusan Wado/Ujungjaya/Rajagaluh/Cirebon, turun di IPDN Jatinangor
Dari Terminal Leuwipanjang
Naik Damri jurusan Elang – Jatinangor, turun di IPDN Jatinangor. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.