Prakiraan Cuaca

BMKG Keluarkan Warning untuk Warga NTT: Waspada Angin Kencang Selama Periode 16-22 Mei 2025

BMKG keluarkan warning untuk Warga NTT: Waspada angin kencang selama periode 16-22 Mei 2025.

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
TRIBUN-FLORES.COM/HO-warga
WASPADA ANGIN KENCANG - Kondisi Kapal Wisata di Labuan Bajo, Presley Jalasen yang hancur diterjang ombak dan angin kencangJumat (31/01/2025). BMKG Keluarkan Warning untuk Warga NTT: Waspada Angin Kencang Selama Periode 16-22 Mei 2025. 

Menghadapi kondisi cuaca cerah dengan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa waktu kedepan, BMKG mengimbau masyarakat untuk:

Menggunakan pelindung/tabir surya untuk menghindari paparan langsung sinar matahari.

Menjaga kecukupan cairan tubuh terutama bagi yang beraktivitas di luar ruangan saat siang hari supaya tidak terjadi dehidrasi, kelelahan, dan dampak buruk lainnya.

Waspada terhadap kemungkinan hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir.

Menjauhi wilayah terbuka ketika terjadi hujan yang disertai petir, serta menjauhi pohon, bangunan dan infrastruktur yang sudah rapuh ketika terjadi hujan yang disertai angin kencang.

Siap siaga menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor, yang dapat terjadi kapan saja.

Memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG, seperti situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi infoBMKG.

Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru

Waspada Potensi Hujan Lebat

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat saat Musim Peralihan.

Sementara khusus NTT, BMKG mengimbau waspada angin kencang periode tersebut.

Berdasarkan analisis klimatologi terkini, sebanyak 403 Zona Musim (ZOM) atau sekitar 57,7 persen wilayah Indonesia diprediksi akan memasuki musim kemarau pada periode April hingga Juni 2025. 

Wilayah Nusa Tenggara diperkirakan menjadi yang paling awal mengalami musim kemarau dibandingkan wilayah lainnya. 

Secara keseluruhan, musim kemarau tahun ini diprediksi datang bersamaan atau lebih lambat dari normalnya di 409 ZOM (59 persen). 

Meski demikian, akumulasi curah hujan selama musim kemarau diperkirakan berada pada kategori normal, tanpa kecenderungan lebih basah atau lebih kering.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved