Bali Nusra Education Fair 2025

Siswa SMKN 1 Kupang dan SMAN 4 Kupang Antusias Ikut Mini Workshop Bali Nusra Education Fair 2025

Grace, staf dari STIPAS Keuskupan Agung Kupang, menjadi salah satu narasumber yang memberikan pandangannya terkait peluang di era digital.

|
Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/PETRUS CHRISANTUS GONSALES
MINI WORKSHOP -- Foto bersama narasumber dan Pemred Pos Kupang serta para siswa dari SMKN 1 Kupang dan SMAN 4 Kupang saat mengikuti mini workshop sesi II bertema “Peluang dan Tantangan Berkuliah di Era Digital”, yang menghadirkan narasumber dari Stipas dan Unwira kupang, Rabu (14/5/2025) . 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eugenius Suba Boro

POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Suasana antusias tampak memenuhi Atrium Lippo Plaza Kupang saat gelaran Education Fair 2025 Bali Nusra memasuki hari kedua pada Selasa (14/5/2025). 

Salah satu agenda yang menarik perhatian pengunjung adalah mini workshop sesi II bertema “Peluang dan Tantangan Berkuliah di Era Digital”, yang menghadirkan narasumber dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kupang.

Siswa-siswi dari SMKN 1 Kupang dan SMAN 4 Kupang turut meramaikan kegiatan ini. Mereka tampak aktif dalam menyimak paparan dan diskusi yang berlangsung dengan penuh antusiasme.

Kehadiran para siswa ini didampingi guru dari masing-masing sekolah. Sebanyak 25 siswa dari SMKN 1 Kupang didampingi oleh Rince Lama, SST. Par. 

Grace, staf dari STIPAS Keuskupan Agung Kupang, menjadi salah satu narasumber yang memberikan pandangannya terkait peluang di era digital.

Baca juga: Bali Nusra Education Fair 2025, Membantu Calon Mahasiswa Pilih Perguruan Tinggi

Ia menyampaikan bahwa meskipun STIPAS hanya memiliki satu program studi, yaitu S1 Pendidikan Agama Katolik, perguruan tinggi ini tetap berkomitmen menjadi institusi yang global dan mampu bersaing.

“STIPAS merupakan satu-satunya sekolah tinggi keagamaan milik Keuskupan dengan jumlah mahasiswa saat ini mencapai 627 orang. Kami membekali mahasiswa dengan teknologi dalam perkuliahan, agar mereka siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Grace juga menekankan pentingnya pendampingan terhadap generasi Z yang sudah akrab dengan teknologi. 

“Sebagai pengajar, tugas kami adalah membimbing mereka agar tidak tersesat dalam penggunaan teknologi. Kami juga mementingkan pembentukan karakter yang baik di tengah arus digitalisasi.”

Beatrix, staf dari Unwira Kupang, memaparkan bahwa Unwira telah menerapkan teknologi secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. 

“Unwira memiliki 7 fakultas dan 21 program studi, dan teknologi telah menjadi bagian penting dalam proses pembelajaran kami.”

Baca juga: Gubernur NTT Sebut Bali Nusra Education Fair 2025 Bantu Siswa Tentukan Pilihan ke PT

Ia mencontohkan inovasi yang dilakukan oleh program studi Akuntansi, yang mengembangkan aplikasi keuangan Sampakarta. 

“Aplikasi ini membantu pelaku UKM dalam menghitung dan mengelola penghasilan, serta menghitung volume sampah yang dihasilkan. Ini adalah bentuk nyata adaptasi teknologi oleh dosen dan mahasiswa kami.”

Namun demikian, Beatrix juga menegaskan pentingnya membatasi penggunaan teknologi agar tidak berdampak negatif. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved