Flores Timur Terkini
Kadis Sosial Cerita ke DPRD Flotim Soal Utang Rp 111 Juta, Yuven: Sedang Proses Pembayaran
Namun, Herin berterus terang ke anggota DPRD, Yuven Hikon, bahwa dinas sosial masih punya utang Rp 111.000.000.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, belum memberikan penjelasan terkait utang Rp 111.000.000 pada pedagang sayur di Kota Larantuka, Bahrudin Hasan (48).
Utang ratusan juta untuk belanja kebutuhan lauk pengungsi korban bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki itu diakui Bahrudin Hasan, pedagang sayur yang berdomisili di Kelurahan Weri, Kecamatan Larantuka, Kamis (8/5/2025).
Terkait persoalan yang mengancam usahanya itu, Kepala Dinas Sosial, Benediktus Herin, belum buka suara.
Namun, Herin berterus terang ke anggota DPRD, Yuven Hikon, bahwa dinas sosial masih punya utang Rp 111.000.000.
"Saya tadi coba konfirmasi ke pak kadis, beliau bilang benar masih ada utang Rp 111 juta. Jadi sekarang ini mereka sedang proses bayar," kata Yuven kepada wartawan.
Baca juga: Jeritan Hati Penghuni Posko Pengungsi yang Dilanda Belerang Gunung Lewotobi Laki-laki
Seperti penjelasan kadis sosial, ungkap Yuven, utang sayur akan dibayar dengan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Penggunaan pos BTT akan didukung dengan bukti kwitansi belanja sayur untuk diproses ke keuangan.
"Iya, dinas sosial segera bayar supaya urusan serius ini bisa selesai, supaya usaha pedagang bisa tetap berjalan. Ini juga mengganggu usaha mereka," jelasnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Benediktus Herin belum memberikan tanggapan. Wartawan telah mendatangi kantor dinsos namun Herin masih berada di Pulau Adonara.
"Bapak ada kegiatan di Adonara," ujar seorang staf Dinsos Flores Timur. Sebuah buku tamu dietakkan di sampingnya.
Konfirmasi lewat panggilan telepon dan pesan whatsapp sejak siang hingga malam ini juga belum direspons.
Sebelumnya, Bahrudin Hasan, berulang kali mendatangi kantor dinas untuk menagih hak Rp 111.000.000. Berharap utang direalisasi agar dia bisa membayar angsuran ke bank serta modal usaha lanjutan.
Meski disulut kecewa, Hasan sedikit terhibur lantaran pihak dinsos berjanji akan membayar lunas pada bulan Mei ini.
"Mereka janji bulan Mei bayar, jadi sudah ada titik terang," pungkas Hasan. (cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.