Lewotobi Erupsi
Jeritan Hati Penghuni Posko Pengungsi yang Dilanda Belerang Gunung Lewotobi Laki-laki
Kesunyian tiba-tiba berubah ketika abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menghujani posko tempat mereka tinggal. Kadarnya cukup tebal
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Malam terasa sunyi meski ribuan orang tinggal saling berdempetan di camp pengungsian Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Selasa, 22 April 2025 malam.
Kesunyian tiba-tiba berubah ketika abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki menghujani posko tempat mereka tinggal. Kadarnya cukup tebal.
Tenda orange BNPB yang dihuni penyintas asal Desa Nawokote, Kecamatan Wulanggitang itu dilumuri belerang yang aromanya menyengat indera pernapasan.
Peralatan memasak kotor. Beberapa pemotor di jalanan setapak tampak zig-zag. Stir motor hanya dipegang satu tangan. Tangan sebelah mengusap mata yang terkena abu belerang.
Iganista Doken (53), salah satu penyintas di camp pengungsi, mengatakan beberapa hari terakhir hunian mereka disasar abu vulkanik. Intensitas hujan abu yang jatuh malam ini lebih tinggi dari biasanya. Erupsi terus terjadi sejak pagi hingga sore.
"Abu sampai ke sini, kadang kala dengar suara gemuruh," katanya.
Hampir dua pekan penyintas tak pulang ke kampungnya untuk memanen hasil bumi lalu dijual. Aktivitas gunung semakin meningkat. Mereka bertahan dengan persediaan logistik yang terus menipis.
"Kami biasa panen kopra dan kelapa, jual untuk beli makan, biaya anak sekolah. Tapi kondisi sekarang tidak memungkinkan untuk kami cari uang. Desa kami sangat dekat dengan Gunung, sekitar 4 kilometer saja," ujarnya.
Baca juga: Lewotobi Erupsi, Relawan Indonesia Bangkit Keliling Desa Beri Makan Ternak Warga
Selain Posko Kobasoma, abu vulkanik juga melanda Hunian Sementara (Huntara) Desa Konga, dan Posko Bokang Wolomatang. Jarak penampungan pengungsi terpusat itu berkisar 10-14 kilometer.
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki, kembali melaporkan aktivitas erupsi gunung itu pukul 15.54 Wita. Durasi erupsi sore tadi cukup panjang. Diperkirakan sampai malam terus mengalami erupsi
Kepala Pos Pengamatan (Posmat) Gunung Api, Herman Yoseg Mboro, meminta masyarakat untuk mematuhi jarak rekomendasi yang telah ditetapkan yaitu 6 kilometer.
"Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap patuhi rekomendasi dengan tidak beraktivitas dalam radius 6 kilometer. Mengingat erupsi menerus masih terjadi dari pagi hingga saat ini," ujarnya.(cbl)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.