TTS Terkini
Bupati TTS dan UKAW Tanda Tangan MoU: Jadi Langkah Awal Menuju TTS Bebas Stunting dan Mandiri Pangan
Ia juga mengajak para calon wisudawan UKAW untuk turut serta mendukung pemerintah dalam mendata dan menyusun strategi berbasis potensi lokal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tari Rahmaniar Ismail
POS-KUPANG.COM, KUPANG -- Bupati TTS Eduard Markus Lioe dan Rektor UKAW Prof. Dr. Ir. Godlief Frederik Neonufa, M.T melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
MoU ini menjadi langkah awal menuju TTS bebas Stunting dan Mandiri Pangan.
Penndatanganan ini berlangsung di Kampus UKAW Kupang, Rabu (30/4/2025).
Momen ini menjadi penanda kuat kolaborasi lintas sektor demi menuntaskan persoalan stunting, memperkuat ketahanan pangan, dan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda TTS.
"Hari ini kita bukan hanya menandatangani MoU. Ini adalah gerbang pembuka untuk kerja sama strategis yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, terutama dalam isu stunting dan ketahanan pangan," ujar Markus Lioe.
Baca juga: Bupati TTS Perintahkan Cabut Izin Kios Pengecer Pupuk di Desa Bena
Meski angka stunting di TTS masih berada di kisaran 30-an persen, Bupati menegaskan pentingnya akurasi dan pemanfaatan data.
Ia juga mengajak para calon wisudawan UKAW untuk turut serta mendukung pemerintah dalam mendata dan menyusun strategi berbasis potensi lokal.
Sementara itu, Rektor UKAW Profesor Godlief Neonufa menekankan bahwa kerja sama ini mengukuhkan hubungan yang selama ini sudah terjalin, namun belum terwadahi dalam kesepakatan formal.
"Kami telah melakukan riset dan pengabdian di TTS. Kini, lewat MoU ini, kami siap berkontribusi lebih nyata melalui program-program berbasis perjanjian kerja," ujarnya.
Program studi pertanian UKAW menjadi salah satu ujung tombak kerja sama ini, dengan kemampuan mengelola sumber daya lokal menjadi produk pangan bernutrisi tinggi.
“MoU ini menjadi dasar kuat agar ke depan kolaborasi antara UKAW, Pemda TTS, dan Kementerian bisa berjalan lebih efektif dan terkoordinasi,” tambah Rektor.
Kedua belah pihak percaya bahwa kolaborasi ini bukan hanya tentang penyelesaian masalah saat ini, tapi juga investasi untuk masa depan: pendidikan yang inklusif, ekonomi yang tumbuh dari bawah, dan lapangan kerja yang kreatif dan inovatif. (iar)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.