Opini
Opini: Paus Fransiskus dan Orang Muda Katolik, Iman Tak Lagi Diam Harapan Tak Lagi Gagap
Orang Muda Katolik bukan figuran dalam drama Gereja. Mereka adalah tokoh utama di babak baru sejarah iman.
Ia menantang mereka untuk tidak pasif. Dalam Laudato Si’, ia berbicara tentang krisis ekologi dengan nada kenabian, dan di situlah orang muda sangat aktif, karena mereka sadar, masa depan bumi adalah masa depan mereka.
Di sinilah titik temu antara iman dan aksi sosial. Iman yang tidak mengakar dalam dunia nyata hanyalah mistik semu. Fides sine operibus mortua est, Iman tanpa perbuatan adalah mati (Yak 2:17).
Menjadi Katolik Bukan Menjadi Lama, Tapi Menjadi Dalam
Orang muda bukan ingin meninggalkan iman. Mereka ingin iman yang bisa berjalan bersamarealitas mereka.
Mereka ingin tahu bahwa menjadi Katolik bukan berarti kembali ke masalampau, tapi masuk lebih dalam ke masa kini, dengan roh kasih, bukan topeng moralitas kosong.
Paus Fransiskus mengajak semua orang muda untuk jangan takut berbeda. Iman bukan soal menjadi mainstream, tapi menjadi meaningful.
Dalam dunia yang memuja kecepatan, iman mengajak untuk bertumbuh. Dalam dunia yang menuntut pencitraan, iman mengajak untuk menjadi otentik.
Maka tugas orang muda Katolik hari ini bukan mempertahankan institusi, tapi menghidupkan relasi, dengan Allah, sesama, dan bumi.
Paus Fransiskus hanya membuka pintu. Tapi kitalah yang harus melangkah masuk dan duduk di meja sejarah, membawa suara yang jernih dan hati yang bersinar.
Iman yang Bersuara, Harapan yang Bertindak
Gereja bukanlah museum orang kudus. Ia adalah rumah sakit bagi yang luka. Dan dalam rumah sakit itu, orang muda bukan hanya pasien.
Mereka juga bisa jadi dokter, perawat, bahkan arsitek tata ruang yang baru.
Paus Fransiskus percaya pada kekuatan anak muda. Maka dunia Katolik hari ini bukan milik para kardinal di Roma semata, tapi milik mahasiswa yang gelisah di Jogja, pegiat lingkungan di Kupang, relawan sosial di Papua, dan seniman rohani di Bandung.
“Veritas vos liberabit.” Kebenaran akan memerdekakan kamu (Yoh 8:32). Tapi kebenaran hanya akan didengar jika ia disampaikan dengan kasih dan kehadiran yang nyata.
Jadi, jangan hanya bikin konten. Bikin perbedaan. Jangan hanya hadir di misa. Hadirlah di dunia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.