Makan Bergizi Gratis

Lebih dari 200 Siswa Jadi Korban Keracunan Massal MBG, Dari Cianjur Hingga Sumba

Status tersebut diberlakukan setelah 78 siswa dari dua sekolah mengalami gejala keracunan makanan.

Editor: Ryan Nong
ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional
KUNJUNGI KORBAN KERACUNAN - Kepala BGN Dadan Hindayana saat mengunjungi para siswa yang dirawat di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Cianjur, Jawa Barat, karena mengalami gejala gangguan kesehatan usai mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (23/4/2025). 

Banyak siswa dari kelas 1 hingga 3 yang muntah karena hal tersebut.

Adanya kejadian tersebut, pihak sekolah melarang siswa untuk makan dan fokus pada penanganan bagi yang terdampak.

60 Siswa Keracunan

Sebanyak 60 siswa SDN Proyonanggan 5 Batang mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG, dilansir dari Tribunnews, Jumat (18/4/2025).

Pendidik SDN Proyonanggan 5 Batang, Rizkika Wakhid Widilaksa mengatakan bahwa gejala keracunan dialami siswa setelah mereka pulang ke rumah. 

Dinas Kesehatan Kabupaten Batang dan pihak SDN Proyonanggan 5 diketahui langsung mendatangi siswa yang mengalami gejalan keracunan.

Setelah peristiwa keracunan massal tersebut, pihak sekolah diminta untuk melakukan pemeriksaan terlebih dahulu terhadap makanan program MBG.

Makanan Basi dan Tidak Enak

Sebanyak 29 siswa SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan program MBG.

Polres Sumba langsung berkoordinasi dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Waingapu untuk memberikan pertolongan pertama kepada siswa yang mengalami keracunan.

Berdasarkan keterangan dari pihak sekolah, sejumlah siswa mengatakan bahwa makanan yang dikonsumsi terasa basi dan tidak enak. Setelah adanya keluhan itu, banyak siswa mengalami muntah dan mual.

Satu Siswa Ditangani Puskesmas

Sebanyak 40 siswa di SD N Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG pada Kamis (16/1/2025), dilansir dari Kompas TV.

Bahkan, terdapat seorang siswa yang harus mendapat penanganan medis di Puskesmas.

Kepala sekolah SDN 2 Alaswangi, Sariful Hayat mengatakan bahwa pihak sekolah menerima laporan dari orang tua murid mengenai kondisi anak-anak mereka pada Rabu (19/2/2025).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved