Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif - UT Kupang Menjangkau yang Tidak Terjangkau dengan Teknologi Digital
Seperti apa cara UT Kupang menjangkau masyarakat NTT hingga ke pelosok, berikut cuplikan wawancara eksklusif bersama Pos Kupang.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Oby Lewanmeru
Tadinya kan Kabupaten Malaka, Kabupaten Nagekeo itu masih belum terjangkau oleh UT dan mereka harus kuliah ke Kefa, Timor Tengah Utara dengan ongkos yang mahal, perjalanan jauh dengan makan minum semua, akhirnya kaki di Malaka ada tiga Salut yang memang betul-betul bagus kualitasnya, tentunya kami lihat, kami survey untuk mendirikan Salut di Malaka, di Nagekeo juga sama, kemudian di bagian Bajawa pinggiran, jauh juga dari perkotaan, hadir juga Salut di sana jadi teman-teman mahasiswa tidak perlu lagi ke Kupang tetapi cukup dengan ke Salut, layanannya sama ada S1, S2, S3, mereka bisa berkuliah di tempat yang walaupun dirasa terpinggirkan, kalau ada Salutnya silakan.
Berarti perpanjangan tangan dari UT Kupang ya?
Betul. Jadi mereka bisa kuliah bayangkan kemarin saya sempat meresmikan (Salut) di Amabi Oefeto Timur, di daerah jauh terpencil tapi sinyal internet masuk, sudah bisa mengakses pendidikan layanan untuk UT.
Bayangkan di kampung terdalam itu sudah bisa menerima pendidikan sama seperti kita di UT Kupang, sama seperti akses pendidikan di Jawa juga.
Semuanya sama, ada bahan ajar kemudian UT Radio, UT TV, ada perpustakaan digitalnya, UT Medianya, sama semua jadi teman-teman di daerah, di kampung-kampung itu tidak usah berkecil hati karena layanannya sama.
Kalau ada masalah tinggal hubungi kami di pusat, di UT Kupang atau PJW akan datang ke sana untuk menyampaikan informasi terbaru dari UT Kupang.
Jadi dulu mahasiswa datang ke kota sekarang UT datang ke masyarakat, menjangkau yang tidak terjangkau bagi pendidikan di NTT.
Dari 68 Salut yang paling jauh di mana, misalnya untuk daerah TTS?
Paling jauh itu di Kualin, Boking, terus di pinggir Malaka ada juga Salut. Di ujung Timor Leste, ada, bahkan juga kami nanti akan menyasar di Timor Leste, Inshallah, mudah-mudahan, kita lagi lobby teman-teman, tinggal menunggu peraturan dari UT pusat bagaimana juknisnya untuk bagaimana teman-teman di Timor Leste bisa kuliah di UT Kupang karena kan berbayar murah, terjangkau, juga dapat modulnya secara digital ataupun hard copynya.
Daerah Wini juga kami siapkan, itu batas wilayah dengan Indonesia kan. Kenapa tidak diresmikan secara bersamaan karena perlu saya lihat dulu kesiapan kantornya sehingga betul-betul menjembatani antara UT Kupang dengan mahasiswa.
Jangan sampai diresmikan tapi kantornya tidak siap. Oleh karena itu harus siap secara sarana prasarananya, minimal ada laptop, ada komputer PC kemudian ada SDMnya baru dikatakan Salut.
Kalau itu tidak ada kami tolak. Silakan untuk menambah lagi. Jadi tidak sembarangan mendirikan Salut.
Sejauh ini seperti apa anda membangun team work yang hebat seperti ini?
Menyatukan isi pikiran teman-teman kan tidak semudah yang kita bayangkan apalagi saya dari Jakarta berbeda ras, suku dan bangsa, bisa berbaur dengan mudah di masyarakat NTT di kantor UT Kupang, yang penting adalah kemauan dan juga manajemen internal dulu diperbaiki.
Kalau itu sudah dapat ruhnya, dapat jiwanya, mudah untuk kita membangun tim yang kuat. Kalau manajemen internal kita belum kompak, belum solid, akan sulit membangun ruh itu, kesadaran dari 43 pegawai membangun UT. (uzu)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.