NTT Terkini
Bank NTT Berhasil Tekan NPL KUR Mikro Hingga 2,6 Persen
Menurut Yohanis, digitalisasi menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan penerimaan daerah, terutama di sektor perpajakan.
Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei
POS-KUPANG.COM, KUPANG - PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) berhasil menekan angka kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro hingga mencapai 2,6 persen.
Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing, Rabu (23/4/2025).
Yohanis mengatakan, pembenahan internal yang dilakukan dalam beberapa waktu terakhir membawa dampak signifikan terhadap penurunan NPL yang sebelumnya sempat hampir mencapai 5 persen.
“Kemarin kita sudah lakukan pembenahan, sehingga NPL KUR Mikro dari pemerintah saat ini di angka 2,6 persen. Artinya, ada kebijakan yang kami lakukan sehingga angkanya ini turun,” kata Yohanis.
Yohanis menegaskan, diri ya optimistis bahwa tren penurunan NPL ini bisa dipertahankan dalam dua hingga tiga bulan ke depan. Dengan demikian, Bank NTT berpeluang besar memperoleh kembali kuota penyaluran KUR UMKM dari pemerintah pusat hingga Rp 1 triliun.
Baca juga: Manajemen Bank NTT Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah
“Kalau angkanya stabil atau terus turun, maka kuota itu pasti kita dapat. Tapi selama tiga bulan ini kita harus jaga agar NPL nya tidak naik lagi,” ujarnya.
Selain fokus pada penyaluran KUR, kata Yohanis, Bank NTT juga tengah mendorong proses digitalisasi untuk mendukung optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Menurut Yohanis, digitalisasi menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan penerimaan daerah, terutama di sektor perpajakan.
“Sekarang ini kan semuanya digitalisasi, karena itu salah satu sumber untuk menaikkan PAD, baik sektor pajak maupun lainnya. Memang kita arahnya ke sana semua,” bebernya.
Lebih lanjut, Yohanis menegaskan komitmen Bank NTT dalam mendukung visi-misi kepala daerah di NTT, terutama dalam hal penguatan ketahanan pangan dan hilirisasi demi kesejahteraan masyarakat.
“Kami dukung visi misi gubernur, walikota, dan para bupati. Ini kan terkait dengan kesejahteraan, itu yang paling penting,” ungkapnya.
Terkait pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Yohanis mengatakan bahwa Bank NTT masih menunggu arahan resmi dari Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena selaku pemegang saham pengendali.
“Kalau soal RUPS, kita tunggu arahan dari Pak Gubernur,” pungkasnya. (mey)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.