Opini
Opini: Menegaskan Hari Kartini
Sekolah tersebut kemudian menjadi cikal bakal dari Sekolah Kartini yang didirikan di Semarang pada tahun 1913.
Oleh: Akbar Hiznu Mawanda, S.H., M.H., C.Me. C.CD.
Registered Legislative Drafter di Badan Informasi Geospasial
POS-KUPANG.COM - “Tiada awan di langit yang tetap selamanya. Tiada mungkin akan terus menerus terang cuaca. Sehabis malam gelap gulita, lahir pagi membawa keindahan. Kehidupan manusia serupa alam.”
Kutipan tersebut diambil dari salah satu dari sekian banyak surat dari Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat atau dikenal dengan R.A. Kartini yang dikirimkan kepada sahabatnya di Belanda yakni Rosa Abendanon dan Estelle “Stella” Zeehandelaar.
Surat-surat yang berisi berbagai gagasan R.A. Kartini yang kemudian dibukukan oleh Jacques Henrij dan Rosa Abendanon menjadi sebuah buku dengan judul yang secara tersirat terinspirasi dari kutipan di atas. Door Duisternis tot Licht atau Habis Gelap Terbitlah Terang.
Buku ini membawa nama Kartini menjadi harum, tidak hanya di Indonesia tapi juga di Belanda.
Buku yang kemudian mengenalkan sosok R.A. Kartini sebagai sosok wanita Indonesia yang menginisiasi gerakan women empowerement dan urgensi hadirnya pendidikan untuk perempuan.
Dalam perjuangannya, R.A. Kartini sendiri tidak hanya berhenti dalam bentuk surat penuh gagasan. Beliau bahkan mencoba mengimplementasikan gagasan-gagasannya tersebut.
Salah satunya adalah dengan membuat sekolah kecil di Jepara khusus untuk perempuan pribumi yang mengajarkan baca-tulis-berhitung, kerajinan tangan, dan memasak.
Sekolah tersebut kemudian menjadi cikal bakal dari Sekolah Kartini yang didirikan di Semarang pada tahun 1913.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan sosok R.A. Kartini dalam memajukan peran perempuan pada saat itu, pemerintah Belanda menyematkan nama Kartini sebagai nama jalan di berbagai kota di Belanda.
Nama jalan “Kartinistraat” atau Jalan Kartini yang terinspirasi dari R.A. Kartini dapat ditemukan di Kota Amsterdam, Breda, Venlo, dan Utrecht di Belanda.
Di Indonesia, nama Kartini lebih harum lagi. Tidak hanya disematkan dalam ribuan nama jalan di Indonesia dan dibuatkan lagu khusus untuk memperingati jasa-jasanya.
Nama Kartini bahkan dijadikan sebagai nama peringatan hari nasional yang dikenal sebagai Hari Kartini pada tanggal 21 April.
Sebuah hari yang selalu muncul di dalam agenda peringatan tahunan Indonesia.
Tanggal 21 April diperingati sebagai Hari Kartini karena pada tanggal tersebut merupakan tanggal kelahiran dari R.A. Kartini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.