Opini

Opini: Membangun Masa Depan Anak Melalui Narasi

Gambaran yang dapat saya amati dari kelas-kelas bimbingan saya, yakni ada yang hilang dari anak-anak didik zaman sekarang. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO
ILUSTRASI 

Guru harus mampu memberikan layanan belajar yang holistik dan seimbang. Peran guru dalam memberikan layanan edukasi harus mampu membawa peserta didik keluar dari kegelapan atau ketidaktahuannya (educere). 

Guru harus mampu membantu peserta didik mengeksplorasi dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. 

Potensi itu kemudian dibimbing dan dituntun agar peserta didik terus berkembang menjadi pribadi yang lebih baik (educare). 

Hal yang sama juga perlu dilakukan oleh orang tua dalam lingkungan keluarga.

Guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran perlu menjabarkan dan menanamkan suatu pemahaman bermakna dari komptensi atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 

Hal ini penting agar peserta didik memahami betul tujuan dari materi yang dipelajari dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. 

Peserta didik juga akan lebih memahami bahwa belajar bukan sekadar untuk sebuah angka atau nilai, tetapi untuk kecakapan hidupnya. 

Sebagai contoh, peserta didik paham betul bahwa jika ingin menjadi dokter, ia harus memperkuat dirinya sejak dini dengan pemahaman akan materi-materi dalam pelajaran IPA, seperti sistem pencernaan, pernapasan, peredaran darah, ekskresi, reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, atau materi prasyarat lainnya. 

Bagi anak-anak yang bercita-cita menjadi polisi atau tentara perlu dibimbing untuk memperkuat pemahaman dasar akan materi-materi dalam pelajaran PKn, seperti Pancasila sebagai ideologi negara, NKRI, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan sebagainya. 

Sama halnya dengan cita-cita yang lain, peserta didik perlu dibimbing dan diarahkan untuk menyiapkan dirinya mencapai cita-cita tersebut.

Manakala anak telah memahami tujuan dari materi yang dipelajari dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, anak perlu diarahkan lagi untuk meningkatkan pemahaman lintas disiplin ilmu atau penguasaan interdisipliner. 

Pendekatan ini membantu anak untuk melihat dunia dengan cara yang lebih luas, utuh, dan solutif. 

Misalnya, seorang dokter ketika menghadapi sebuah masalah kesehatan, tidak bisa diselesaikan hanya dengan satu sudut pandang. 

Diperlukan kolaborasi ilmu pengetahuan antara sains, teknologi, ekonomi, dan budaya untuk menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan. 

Pembelajaran bermakna seperti inilah yang perlu diberikan secara masif kepada peserta didik agar mereka dapat merencanakan dan mempersiapkan diri dengan baik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved