Belu Terkini 

Puluhan Lapak di Pasar Baru Atambua Terbengkalai, Pedagang Pilih Berjualan di Pinggir Jalan

Ia menyebutkan meskipun tidak menggunakan lapak, para pedagang masih tetap membayar retribusi kepada pihak pengelola pasar. 

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
LAPAK KOSONG - Lapak di dalam area Pasar Baru Atambua, Kabupaten Belu, kini dibiarkan kosong dan tidak digunakan oleh pemiliknya, Minggu (6/4/2025). 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Setidaknya 60 lapak di dalam area Pasar Baru Atambua, Kabupaten Belu, kini dibiarkan kosong dan tidak digunakan oleh pemiliknya. 

Para pedagang lebih memilih berjualan di pinggir jalan, yang dinilai lebih menguntungkan dan mudah diakses oleh pembeli.

Seorang pedagang yang namanya tidak mau dimediakan mengungkapkan kondisi ini sudah berlangsung sejak lama. 

"Sudah lama kami tidak pakai lapak di dalam. Semua lapak sebenarnya punya pemilik, tapi tidak diisi. Dulu waktu setelah Covid, ada penjual yang mulai jual di pinggir jalan dan dibiarkan, akhirnya semua ikut," ujarnya saat ditemui Pos Kupang, Minggu (6/4/2025).

Ia menyebutkan meskipun tidak menggunakan lapak, para pedagang masih tetap membayar retribusi kepada pihak pengelola pasar. 

Baca juga: TNI dan Warga Belu Perbaiki Jembatan Penghubung di Desa Tulakadi

Namun, banyak dari mereka mengakui bahwa tingginya permintaan dari pembeli yang enggan masuk ke dalam pasar menjadi alasan utama bertahan di luar.

"Sekarang ada oknum pembeli maunya cepat. Mereka tidak mau turun dari motor atau mobil, langsung beli di jalan. Itu yang bikin kami ikut-ikutan," tambahnya.

Ia menegaskan, para pedagang siap kembali ke dalam pasar, asalkan pemerintah menertibkan seluruh pedagang yang berjualan di luar secara menyeluruh dan adil.

"Kami siap pindah ke dalam asal semua ditertibkan. Jangan cuma sebagian yang dipaksa, tapi yang lain dibiarkan. Harus tegas dan merata," tegasnya.

Ia juga berharap agar di bawah kepemimpinan Bupati Willybrodus Lay dan Wakil Bupati Vicente Hornai Gonsalves penataan pasar bisa dilakukan secara serius dan berkelanjutan.

"Kami percaya Pak Willy dan Pak Vicente bisa buat perubahan. Kami harap pasar ditata ulang, biar rapi dan tertib lagi seperti dulu," katanya.

Baca juga: Wisata Ribuan Wisatawan Serbu Patung Bunda Maria Teluk Gurita Belu

Ia menambahkan sebelumnya penertiban oleh Satpol PP pernah dilakukan, namun hanya bertahan satu atau dua hari saja. 

Setelah itu, kondisi kembali seperti semula, dengan para pedagang kembali memenuhi pinggir jalan.

Sementara itu, Anton (45), salah satu pembeli yang rutin berbelanja di Pasar Baru Atambua, juga menyuarakan keluhan serupa. 

Ia mengaku prihatin dengan kondisi pasar yang semakin semrawut dan mengganggu kenyamanan.

"Kalau musim panas, debu dari jalan bisa masuk ke dagangan. Itu tidak sehat. Selain itu, bikin macet juga. Padahal di dalam ada banyak lapak kosong yang tidak dipakai," ujar Anton.

Ia berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk melakukan penataan ulang dan penegakan aturan secara konsisten.

"Tolong pemerintah serius benahi pasar ini. Kasihan juga pedagang dan pembeli. Pasar itu harus bersih, tertib, dan nyaman untuk semua. Ini juga wajak kota Atambua," pintanya.

Hingga berita ini dipublish, Pos Kupang lagi berupaya untuk mengkonfirmasi dinas terkait. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved