Kota Kupang Terkini
Kondisi Terminal Kupang, Masih Berfungsi Namun Perlu Perhatian Khusus
Kondisi jalan di dalam terminal relatif baik, meski beberapa bagian tampak mulai rusak dan retak. Toilet umum tersedia, tetapi sering kali terkunci
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yuan Lulan
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kondisi kebersihan di Terminal Kupang masih menjadi sorotan utama. Tumpukan sampah yang berserakan di sekitar area terminal menjadi pemandangan yang kurang enak dipandang mata.
Berdasarkan pantauan POS-KUPANG.COM, kondisi terminal ini perlu mendapat perhatian dari pengelola dan masyarakat pengguna. Terminal Kupang memiliki fasilitas dasar seperti bangku penumpang yang masih memadai untuk menampung mereka yang menunggu angkutan umum.
Namun, kondisi kebersihan menjadi sorotan utama. Sampah sering terlihat berserakan di sekitar area terminal saat kondisi terminal sedang ramai. Kondisi jalan di dalam terminal relatif baik, meski beberapa bagian tampak mulai rusak dan retak. Toilet umum tersedia, tetapi sering kali terkunci, terutama saat petugas tidak berada di lokasi.
Arti Lomi, seorang penjual minuman dan makanan ringan yang telah berjualan di Terminal Kupang sejak tahun 1999 bersama kakaknya, menjadi salah satu saksi hidup dinamika terminal ini.
Ia mengeluhkan kebiasaan penumpang yang sering membuang sampah sembarangan. “Walaupun ada empat orang petugas kebersihan di terminal, kalau kesadaran orang masih kurang, sampah tetap berserakan,” ujar Arti. Ia berharap para penumpang lebih peduli menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
Selain masalah sampah, ketersediaan toilet umum juga menjadi perhatian. Arti menceritakan bahwa banyak penumpang mengeluh karena toilet sering terkunci saat petugas tidak ditempat, terutama pada hari libur seperti Lebaran. “Kalau petugasnya tidak ada, ya penumpang jadi kesulitan,” tambahnya.
Meski demikian, usaha Arti tetap ada pembeli, terutama saat penumpang dari Pulau Semau singgah di terminal.
Mereka biasanya membeli rokok, air mineral, atau makanan ringan sebelum melanjutkan perjalanan atau saat tiba dari Pelabuhan Tenau. “Jualan ramai kalau orang Semau datang,” ungkapnya.
Agus, seorang sopir bemo dengan rute Tenau-Terminal Kupang, juga berbagi pengalamannya. Ia mengaku biasanya masuk ke terminal untuk mengangkut penumpang dari Pulau Semau yang tiba melalui Pelabuhan Tenau.
Tarif yang dikenakan adalah Rp 5.000 per orang, atau Rp 7.000 jika membawa barang. Namun, saat ini penumpang terlihat sepi karena libur Lebaran yang bertepatan dengan tutupnya kantor dan sekolah.
“Beda dengan hari biasa, biasanya ramai sama anak sekolah dan orang kerja,” kata Agus.
Menurut Agus, fasilitas di Terminal Kupang sudah cukup baik, tetapi ia menyarankan agar ditambah tempat sampah. “Biar penumpang yang tunggu bemo tidak buang sampah sembarangan,” harapnya.
Baca juga: Pelaku UMKM di Terminal Oebobo Kota Kupang Rasakan Seretnya Pendapatan, Ini Penyebabnya
Upaya untuk mewawancarai petugas terminal tidak membuahkan hasil karena petugas terminal sedang libur Lebaran.
Terminal Kupang masih menjadi simpul penting bagi mobilitas warga, terutama yang bergantung pada angkutan umum dan aktivitas perdagangan kecil seperti yang dijalankan UMKM.
Juara 1 Lomba Literasi Matematika 2025, Patrick Kenzo Yao Terus Belajar Tingkatkan Kemampuan |
![]() |
---|
7 Presidium Terpilih Pimpin Perhimpunan Keluarga Lamakera Solor Kupang |
![]() |
---|
Dirut PDAM Kota Kupang Daniel Frederik Maro Mengundurkan Diri, Apa Alasannya |
![]() |
---|
202 Siswa SMKN 1 Kupang Ikut TOEIC Tahun 2025 |
![]() |
---|
Jumlah Siswa Baru SMA Katolik Giovani Kupang Meningkat Berkat Ajang Givans Cup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.