Gempa Bumi

Korban Gempa Myanmar Bisa Tembus 3.000 Orang, Rumah Sakit Mulai Kewalahan 

Gempa Myanmar berkekuatan magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3/2025) siang tercatat sebagai yang terkuat dalam lebih dari satu abad.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA
BANTUAN UNTUK MYANMAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam jumpa pers soal pengiriman Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, Selasa (1/4/2025) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Korban jiwa akibat gempa di Myanmar sudah lebih dari 2.700 orang. 

Rumah sakit kewalahan

Badan-badan PBB melaporkan, rumah sakit setempat kewalahan menangani korban.  Upaya penyelamatan juga terhambat oleh rusaknya infrastruktur dan konflik bersenjata yang terus berlangsung. 

Pemberontak di Myanmar bahkan menuduh militer tetap melancarkan serangan udara setelah gempa terjadi. 

Namun, pada Selasa (1/4/2025), sebuah aliansi pemberontak utama mengumumkan gencatan senjata sepihak guna mendukung operasi penyelamatan dan bantuan. 

Sejak kudeta militer pada 2021, Myanmar terus dilanda kekacauan. Militer menghadapi perlawanan bersenjata dari kelompok-kelompok oposisi, sedangkan tuduhan kekejaman terhadap warga sipil terus mencuat. 

Pihak militer membantah tuduhan tersebut dan menyatakan mereka hanya berupaya melindungi negara dari kelompok teroris. Tak hanya di Myanmar, dampak gempa juga dirasakan di negara tetangga, Thailand.

Hingga Selasa, 21 orang dilaporkan tewas dan ratusan bangunan mengalami kerusakan.

Tim penyelamat masih mencari korban di reruntuhan gedung pencakar langit yang tengah dibangun di Bangkok. 

Namun, mereka mengakui bahwa waktu menjadi tantangan besar dalam upaya penyelamatan ini.     

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Korban Gempa Myanmar Tembus 2.719 Jiwa, PBB Desak Bantuan Segera Sebelum Musim Hujan

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved