Gempa Bumi

Kepala BNPB Suharyanto Lepas Tim Satgas Kemanusiaan ke Myanmar

Militer Indonesia juga akan mengirim sebuah kapal rumah sakit, tiga pesawat Hercules, dan empat helikopter untuk membantu tanggap darurat.

Editor: Dion DB Putra
KOMPAS.COM/NICHOLAS RYAN ADITYA
BANTUAN UNTUK MYANMAR - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dalam jumpa pers soal pengiriman Satgas Kemanusiaan ke Myanmar, Selasa (1/4/2025) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto  melepas keberangkatan Satgas Kemanusiaan ke Myanmar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025). 

Suharyanto mengatakan, dampak gempa di Myanmar sangat dashyat. 

"Akibat yang diderita sungguh luar biasa, per hari ini tercatat yang meninggal sudah di atas 2.600 tetapi yang masih perlu diselamatkan juga masih banyak," kata Suharyanto.

Suharyanto mengingatkan Satgas Kemanusiaan tentang kondisi di Myanmar saat ini.  Menurutnya, kondisi di sana jelas berbeda dengan Indonesia. Selain karena wilayah konflik, Myanmar juga tengah dilanda bencana alam. 

"Kalau Basarnas pernah melaksanakan tugas serupa tahun 2023 ketika Turki dan Suriah terkena gempa, mungkin situasinya lebih sulit saat ini," pesan Suharyanto

"Karena di sana diinformasikan bahwa komunikasi juga belum berjalan dengan baik, kemudian juga beberapa daerah listriknya masih padam, tentu saja nanti yang mendukung pelaksanaan tugas tim ini juga sangat terbatas," ujarnya.

Kendati begitu, ia memompa semangat Satgas Kemanusiaan dengan mengingat kembali pengalaman membantu korban gempa di Turki dan Suriah.  

Satgas bahkan bisa mengevakuasi jenazah meski sudah tidak dalam waktu-waktu emas atau golden time. 

"Bahkan walaupun sudah lewat golden time, waktu itu kita memberangkatkan lebih dari seminggu setelah kejadian gempa, masih bisa menemukan 15 jenazah. Nah, saya rasa pengalaman itu menjadi modal yang berharga bagi Bapak Ibu sekalian ketika sekarang melaksanakan tugas ke daerah operasi Myanmar," tegas jenderal TNI bintang tiga itu. 

Suharyanto mengonfirmasi bahwa hingga kini tiada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban jiwa maupun luka akibat gempa bumi di Myanmar. 

"Nah, sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa, tidak ada," tutur dia. Diberitakan sebelumnya, gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar dengan magnitudo 7,7 pada Jumat (28/3/2025).

 Menurut laporan kantor berita AFP, Senin (31/3/2025), Indonesia mengirim tim pencarian dan penyelamatan, tim medis, dan bantuan logistik ke Myanmar. 

Militer Indonesia juga akan mengirim sebuah kapal rumah sakit, tiga pesawat Hercules, dan empat helikopter untuk membantu tanggap darurat.

Pada Senin kemarin, Kementerian Pertahanan telah memberikan 12 ton bantuan logistik ke Myanmar. 

Bantuan dari Indonesia ini diharapkan dapat meringankan beban para korban serta mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak bencana tersebut. 

Selain Indonesia, negara-negara tetangga, seperti Malaysia, Vietnam, dan Filipina turut berkontribusi dalam memberikan bantuan untuk Myanmar.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Kepala BNPB: Korban Jiwa Gempa Myanmar di Atas 2.600, Masih Banyak yang Perlu Diselamatkan

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved