Penemuan Mayat di TTS

Tolak Autopsi, Keluarga Terima Kematian Korban Sebagai Musibah

Karena panik dan takut, Gabriel memilih kembali ke Desa Noepesu, dan memberitahukan warga untuk datang ke TKP dan memastikan identitas mayat tersebut.

Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/HO
JENAZAH - Jenazah Yohanes Poli (96) korban yang ditemukan terapung di Sungai Noebesi, Desa Bonleu, Kecamatan Tobu, TTS diterima oleh keluarga korban, Senin (31/3/2025) malam. 

Sesampainya di TKP, Gregorius langsung melihat bahwa sosok mayat yang terapung dalam keadaan tertelungkup dalam air, di Sungai Noebesi adalah  Yohanes Poli yang adalah kakeknya. 

Gregorius langsung masuk kedalam Sungai Noebesi dan mengangkat korban dan ternyata benar sosok mayat yang terapung di Sungai tersebut adalah kakeknya.

Ia menjelaskan bahwa Yohanes sudah berusia lanjut yaitu 96 tahun dan  menggunakan tongkat untuk berjalan. Apabila hendak pergi dan pulang dari kebun selalu melewati sungai dengan jalan menyebrang arus sungai Noebesi.

Informasi ini juga dibenarkan oleh Camat Tobu, Fondri Tapatab. Ia mengatakan identitas korban sudah diketahui  Senin (31/3/2025) malam, oleh Tim dari Bhabinkamtibmas Kecamatan Tobu.

Berdasarkan hasil olah TKP, keterangan saksi dan hasil Visum Et Repertum bahwa keluarga korban menerima kematian sebagai sebuah musibah.

Keluarga juga menolak melanjutkan kejadian ini ke proses hukum dan autopsi. Keluarga bersedia memakamkan jenazah Yohanes. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved