Breaking News

Idul Fitri 2025

Suster dan Mahasiswa STIPAS St. Petrus Ikut Jaga Sholat Idul Fitri di Atambua

Suster Maria Elma, SSpS, dosen STIPAS St. Petrus, bersama 15 mahasiswa, aktif terlibat dalam kegiatan ini sebagai bagian dari program PKM

Penulis: Agustinus Tanggur | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/AGUS TANGGUR
Suster Maria Elma, SSpS, dosen dari Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) St. Petrus Keuskupan Atambua di Kefamenanu bersalaman dengan umat muslim usai sholat Idul Fitri 2025 di Lapangan umum Atambua, Senin 31 Maret 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Agustinus Tanggur

POS-KUPANG.COM, ATAMBUA - Suasana penuh kedamaian dan toleransi tergambar jelas saat umat Muslim di Atambua melaksanakan salat id 1446 H di lapangan umum Atambua, Kabupaten Belu, perbatasan Indonesia dan Timor Leste, Senin (31/3/2025). 

Tidak hanya aparat keamanan dari Polres Belu dan Batalyon Brimob Atambua yang berjaga, tetapi Suster dan belasan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) St. Petrus Keuskupan Atambua di Kefamenanu yang turut serta dalam menjaga dan mendukung jalannya ibadah umat Muslim.

Suster Maria Elma, SSpS, dosen STIPAS St. Petrus, bersama 15 mahasiswa, aktif terlibat dalam kegiatan ini sebagai bagian dari program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). 

Menurutnya, keterlibatan mereka dalam perayaan Idulfitri di Atambua merupakan bentuk nyata dari semangat toleransi dan kebersamaan antarumat beragama yang telah lama terjalin di Kabupaten Belu.

“Kami di STIPAS memiliki visi dan misi untuk terus memperkuat nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi. Dalam kegiatan selama dua hari ini, kami bekerja sama dengan Ketua MUI Belu, pemuda Muslim, serta berbagai pihak lainnya. Mulai dari membersihkan Masjid Al-Mujahidin, membantu persiapan tempat sholat, hingga ikut serta dalam malam takbiran bersama Bapak Bupati dan para tokoh agama lainnya,” ujar Suster Maria Elma.

Menurutnya, kehadiran mahasiswa STIPAS tidak hanya sekadar sebagai bentuk dukungan, tetapi juga simbol kuat bahwa keberagaman di Kabupaten Belu terus dirawat dengan semangat persaudaraan. 

“Kami sangat bersyukur bisa ikut serta dalam momen yang sangat berharga ini. Pengalaman seperti ini mengajarkan kepada kami bahwa toleransi bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga aksi nyata dalam kehidupan sehari-hari. Semoga ke depan, nilai-nilai kebersamaan seperti ini terus dipelihara dan semakin kuat di Kabupaten Belu,” tambahnya.

Baca juga: Umat Muslim di Belu Laksanakan Salat Idulfitri 1446 H

Pantauan Pos Kupang, para mahasiswa tidak hanya menjaga keamanan di sekitar area sholat, tetapi juga membantu membersihkan lapangan setelah ibadah selesai.

Ketua MUI Kabupaten Belu, H. Abdullah Belajam, mengapresiasi partisipasi Suster dan mahasiswa STIPAS dalam kegiatan Idulfitri kali ini. 

Menurutnya, keberagaman yang ada di Kabupaten Belu justru menjadi kekuatan dalam menjaga persatuan dan keharmonisan antarumat beragama.

“Kehadiran saudara-saudara kita dari STIPAS adalah bukti bahwa toleransi bukan sekadar teori, melainkan sesuatu yang hidup dan nyata dalam keseharian kita. Mari kita terus menjaga kebersamaan ini agar Kabupaten Belu tetap menjadi contoh daerah dengan tingkat toleransi yang tinggi,” ujar H. Abdullah. (gus) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved