Breaking News

Lewotobi Erupsi

Urusan Lahan di Noboleto Tuntas, Hunian Tetap Bagi Penyintas Lewotobi Siap Dibangun

Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, menyatakan kepastian lahan di Noboleto usai bertatap muka dan berdialog secara intens

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
TATAP MUKA- Pemerintah Daerah Flores Timur bertatap muka dengan masyarakat untuk memastikan ganti rugi lahan di Noboleto, Kamis, 27 Maret 2025. Lahan ini akan dijadikan tempat relokasi penyintas bencana Lewotobi Laki-laki. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA- Urusan lahan untuk merelokasi para penyintas korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, kini sudah tuntas.

Dengan demikian pembangunan Hunian Tetap (Huntap) pada lahan yang sudah tuntas akan segera dikerjakan. Lahan yang tuntas diselesaikan antara pemerintah dengan warga berada di Noboleto, Kecamatan Wulanggitang.

Wakil Bupati Flores Timur, Ignasius Boli Uran, menyatakan kepastian lahan di Noboleto usai bertatap muka dan berdialog secara intens dengan para tokoh masyarakat selaku pemilik lahan.

"Intinya lahan di Noboleto sudah final, kita sudah bertemu dengan masyarakat pemilik lahan, mereka semua bersepakat. Hunian tetap siap dibangun," kata Ignas kepada POS-KUPANG.COM, Kamis, 27 Maret 2025 sore.

Selama melakukan negosiasi, masyarakat tetap pada pendiriannya meminta Pemerintah agar memberikan biaya ganti rugi lahan.

Pemerintah, kata Ignas, mengamini permintaan masyarakat soal ganti rugi lahan. Perhitungan ganti rugi dilakukan sesuai Nilai Jual Objek Pajak (NJOP).

Baca juga: Abu Panas Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur Makan Korban

"Sudah final, jadi tidak ada lagi kendala di Noboleto. Hari ini kita turun memastikan bahwa ada ganti rugi sesuai NJOP," ungkapnya.

Pada lahan tersebut, jelas Ignas, Pemerintah berencana membangun huntap untuk Desa Dulipali, Desa Klatanlo, dan Desa Hokeng Jaya.

"Kalau Dusun Podor dan Kampung Baru (rencananya) di perbatasan (Wokoleworoh). Sementara Desa Nawokote masih dalam proses mencari lokasi lain terdekat," katanya.

Wilayah-wilayah di atas terpaut jarak lebih kurang 4-5 kilometer dari pusat Gunung Lewotobi Laki-laki atau masuk dalam zona merah.

Saat tragedi letusan 3 November 2024 lalu, 9 orang warga Klatanlo yang salah satunya biarawati meninggal dunia.(Cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved