El Tari Memorial Cup 2024
Persebata vs Bintang Timur Atambua: Menunggu Uluran Tangan Dewi Fortuna
Anak-anak Persebata, tim berjuluk Sembur Paus, kita tahu selalu tampil agresif selama turnamen kebanggaan masyarakat tanah Flobamora.
Oleh karena itu, sepak bola mengekspresikan dirinya secara khusus seperti masyarakat Brasil dalam bentuk manifestasi budaya yang dibangun secara historis.
Sepakbola dipandang sebagai praktik sosial dimana individu mengekspresikan perasaan tertentu dan mendukung tim kebanggaannya.
Bahkan ketika tidak memenangkan gelar selama bertahun-tahun bisa dialami sebagai sebuah ujian kesetiaan.
Tahan godaan penggemar lawan setelah kekalahan menguji semangat tim. Bahkan di masa-masa sulit.
Contoh video viral salah seorang suporter dari Persami Maumere dengan kostum “Horo” di tengah kerumunan para fans dari Persebata dengan suara terbata-bata nan emosional, dengan jurus mautnya, “Maumere pernah bawa ETMC ke Nian Tanah daripada Runner Up ETMC XXI”.

Oleh karena itu, sepak bola adalah sebuah ruang dimana masyarakat mengekspresikan dirinya secara simbolis, memanifestasikan dan memungkinkan dirinya untuk ditemukan.
Ideologi sepakbola adalah bagian integral dari suatu minat yang lebih umum terkait karakteristik tindakan dan interaksi untuk membentuk dominasi kekuasaan, untuk sifat struktur sosial, reproduksi dan perubahan sosial, kualitas bentuk simbolik dan peran mereka dalam kehidupan sosial.
Sepak bola, salah satu bentuk simboliknya, bukanlah ideologis dalam dirinya sendiri tetapi menjadi seperti yang digunakan dalam konteks sosial.
Dalam artian membuatnya transparan nilai dan kebenaran suatu hal konsepsi yang bertujuan menjadi hegemonik.
Bentuk simbolik atau sistem simbolis tidak bersifat ideologis dalam dirinya sendiri: apakah mereka benar-benar ada dan seberapa ideologis mereka, bergantung pada cara penggunaannya dan dipahami dalam konteks sosial tertentu.
Sepak bola memungkinkan kita untuk melihat dalam berbagai aspek, seperti kepentingan ekonomi yang melingkupinya, harapan mengenai sepak bola dari pihak pemain, prestasi dan rasa frustrasi.
Tujuan dari permenungan ini untuk melihat sepak bola melalui pendekatan antropologis, yang melihatnya sebagai manifestasi budaya dan ideologis.
Melihat sepak bola sebagai sebuah cara penyebaran ideologi oleh mereka yang berkuasa, dengan media menjadi sarana utama untuk menyampaikan ke pelosok daerah.
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa sepakbola adalah ekspresi masyarakat. Permainan ini dalam masyarakat sama seperti masyarakat berada di dalam permainan.
Keduanya saling mengekspresikan satu sama lain, terutama berkaitan dengan subjektivitas hubungan yang terjalin dalam konteks pertandingan sepak bola, pelanggaran aturan, ketertiban dan gangguan, keterlibatan para penggemar dengan mereka tim favorit, menangis atau bahagia, bertarung atau merayakan.
Komdis Asprov PSSI NTT Jatuhkan Sanksi Berat untuk Persap Alor dan Persada Sumba Barat Daya |
![]() |
---|
Juara Liga 4 NTT, Tim Bintang Timur Atambua Disambut Meriah di Belu |
![]() |
---|
Fary Francis, Glens Saputra Billi dan Ovik Mau. Setia Sampai Akhir |
![]() |
---|
Sepak Bola Tak Berbohong |
![]() |
---|
Bintang Timur Atambua: Membangun Harapan dari Perbatasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.