Program Sekolah Perempuan di TTS: Upaya Peningkatan Kapasitas Perempuan di Desa

Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE - Program Sekolah Perempuan (Sekoper) di Kabupaten TTS dibentuk sebagai upaya peningkatan kapasitas pemberdayaan perempuan dari desa. 

Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten TTS, kegiatan ini diadakan dalam rangka mendukung upaya pemerintah daerah dan sebagai tindak lanjut program Sekolah Perempuan. Kegiatan ini berlangsung di Blessing Hotel, Soe, Kabupaten TTS, Rabu (19/3/2025).

Sekolah Perempuan Kabupaten TTS merupakan hasil inisiasi pemerintah daerah melalui Dinas P3A bersama mitra untuk pemberdayaan perempuan. Sekoper secara bertahap telah ada di 39 lokasi, dengan peserta yang berasal dari desa dan gereja. 

Kepala Dinas P3A, Ardhy A. Benu dalam laporan perkembangan Sekoper menjelaskan program ini merupakan progam pemberdayaan perempuan berbasis komunitas dengan tujuan peningkatan kapasitas perempuan di bidang sosial, ekonomi dan politik. 

Ia menjelaskan program ini telah dimulai sejak tahun 2019 dengan melibatkan pemerintah daerah, pemerintah desa, LSM, hingga lembaga gereja.

Sekolah ini memiliki target capaian berupa peningkatan kapasitas peserta, kemandirian ekonomi, partisipasi aktif dalam musyawarah desa, sertifikat fasilitator dan penguatan jaringan sosial. 

Ardhy juga menambahkan Sekoper memberikan dampak dan manfaat  bagi peningkatan kesadaran gender,pengurangan kekerasan berbasis gender, perempuan semakin mampu mandiri secara ekonomi  dan peningkatan partisipasi perempuan diruang publik. 

"Program Sekoper telah berdampak positif. meski begitu untuk memastikan keberlanjutannya diperlukan ukungan anggaran yang lebih kuat dari pemerintah daerah, peningkatan kolaborasi dengan mitra strategis, serta pengembangan secara digital untuk pembelajaran jarak jauh," ujar Ardhy. 

Pemerintah Kabupaten TTS dalam hal ini diwakili oleh Asisten I, Denny Nubatonis, S. Sos. M.Si membuka kegiatan Peta Jalan Pelaksanaan Sekolah Perempuan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS). ia mengatakan sekolah perempuan bukan hanya tempat belajar melainkan penguatan peran perempuan dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera. 

"Dedikasi dan komitmen yang telah ditunjukan oleh para fasilitator, pemerintah desa, serta semua mitra yang terlibat menjadi fondasi penting dalam upaya kita mendorong pemberdayaan ditingkat desa," ujarnya.

Demmy  menggambarkan dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran akan hak-hak mereka, program ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan agar lebih aktif berperan dalam pembangunan desa baik dalam meningkatkan kesadaran gender, memperkuat keterampilan kewirausahaan, memperkuas pertisipasi perempuan cerdas iklim dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang terus dihadapi bersama. 

Baca juga: Dampak Efisiensi Anggaran, Pemkab TTS Gelar Musrenbangcam Secara Virtual 

"Kita berharap sekolah perempuan ini dapat menjadi motor penggerak perubahan yang berkelanjutan dan inklusif di masyarakat desa," tambah Denny.

Pemerintah daerah mengucapkan terima kasih kepada ICRAF Indonesia sebagai mitra pemerintah yang telah memfasilitasi ini bersama Majelis Sinode GMIT secara khusus Pendeta Sepri Adonis selaku ketua majelis klasis Amanuban Tengah Utara. selain itu juga ucapan terima kasih dari pemerintah kepada para camat dan lurah serta kepala sekolah lokus sekolah perempuan ini.

Pemerintah berharap kerjasama ini dapat terus berlangsung dan diperkuat guna menciptakan perubahan dalam masyarakat terkhusus bagi perempuan yang seringkali menjadi pilar utama dalam keluarga.

Program Sekoper tidak diikuti oleh perempuan saja, melainkan laki-laki yang istrinya adalah peserta sekoper ini. (any)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS