NTT Terkini
NTT Bakal Terima Alkes untuk Tangani 4 Penyakit Katastropik
Adapun warga NTT yang menderita empat penyakit tersebut selalu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah seperti di Bali, Surabaya dan Jakarta.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Oby Lewanmeru
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi NTT bakal menerima alat kesehatan (alkes) untuk menangani 4 penyakit katastropik. Rencananya, semua rumah sakit di NTT akan mendapat alat itu.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, ada empat penyakit katastropik yang merupakan penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia termasuk NTT yakni stroke, jantung, ginjal dan anker.
Serangan stroke dan jantung harus ditangani secara cepat agar tidak korban tidak cacat dan bahkan meninggal.
Penanganan terhadap penderita stroke dan jantung paling lambat dua jam sejak ia terkena serangan.
“Nggak mungkin kenanya di Sumba, telat jika dibawa ke Kupang,” kata Budi dalam Rapat Koordinasi bersama Gubernur Melkiades Laka Lena, Wakil Gubernur Johni Asadoma serta bupati dan wali kota se-NTT, Sabtu (15/3/2025).
Baca juga: Gubernur NTT dan Menkes RI Gelar Rapat Bahas Stunting dan Program Cek Kesehatan Gratis
Adapun warga NTT yang menderita empat penyakit tersebut selalu dirujuk ke rumah sakit di luar daerah seperti di Bali, Surabaya dan Jakarta.
“Itu yang membuat saya nggak benar nih, karena stroke dan jantung harus ditangani di bawah dua jam,” tambahnya.
Kondisi seperti itu tidak hanya terjadi di NTT tetapi di seluruh provinsi dan kabupaten. Totalnya mencapai 514 rumah sakit.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan menyiapkan peralatan kesehatan untuk diberikan seluruh seluruh rumah sakit daerah di kabupaten dan kota agar dapat menangani penyakit katastropik secara cepat.
Sedangkan, setiap provinsi memiliki satu rumah sakit level utama yang bisa melakukan Tindakan medis seperti operasi bypass jantung.
“Kalau untuk pasang ring bisa dilakukan di RSUD kota dan kabupaten,” jelasnya.
Untuk penanganan empat penyakit ini, Menkes minta daerah memberikan beasiswa bagi dokter umum untuk menempuh Pendidikan dokter spesialis. Kemenkes juga menyiapkan beasiswa bagi dokter yang bertugas di RSUD.
“Butuh dokter spesialisnya untuk menjalankan ini, butuh tolong dialokasikan dana untuk relokasi di dunia dokter spesialisnya,” jelasnya.
Untuk penanganan empat penyakit ini, Menkes minta daerah memberikan beasiswa bagi dokter umum untuk menempuh Pendidikan dokter spesialis. Kemenkes juga menyiapkan beasiswa bagi dokter yang bertugas di RSUD.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.