Timor Tengah Utara Terkini
Nazar Anak Difabel di Kabupaten TTU NTT, Bertaruh Hidup di atas Kaki Sendiri
Tidak ada rasa sungkan dan tanpa mengenakan baju, pemuda itu sibuk menyikat celananya dengan kaki kanan
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Edi Hayong
Saat menemui Ari, penulis ditemani seorang ibu guru bernama Flora Elvira Bere, S.Pd. Ia merupakan seorang guru di SLB Negeri Benpasi Kefamenanu. Ia juga merupakan seorang pendamping atau pengganti orang tua dari Ari.
Perhatian ibu guru yang murah hati ini membawa dampak positif bagi Ari. Beberapa orang yang baik hati kemudian membantu Ari dengan tangan terbuka.
Ibu guru yang akrab disapa Ira ini selalu meluangkan waktunya setiap hari untuk mengunjungi dan memperhatikan Ari. Melalui postingan di aplikasi TikTok mengenai kehidupan Ari, sejumlah pihak kemudian menyalurkan bantuan kepada Ari.
Ia mengakui bahwa, dirinya cukup dekat dengan Lusia (ibu Ari). Kedekatan ini yang membuatnya mengetahui semua cerita tentang kehidupan Ari.
"Latar belakang ini sempat membuat Ari terguncang mentalnya. Jadi dia memilih untuk hidup sendiri di kamar kos,"ungkapnya.

Beberapa kali, donatur rela menempuh perjalanan jauh untuk hadir di kamar kos ini menemui Ari dan berbagi kasih dengannya.
Ia mengakui bahwa, kehidupan Ari ini sangat sulit. Oleh karena itu, diharapkan semakin banyak hati yang tergerak untuk membantu kebutuhan sehari-hari dari Ari.
Ari menunjukkan perkembangan yang sangat luar biasa. Meskipun memiliki keterbatasan fisik, ia tetap menjalankan aktivitas dan keseharian dengan baik.
Sejak mengenyam pendidikan di SLB, kata Ira, para guru selalu mengajarkan kepada Ari dan rekan-rekannya yang lain untuk harus mandiri dalam beraktivitas meskipun memiliki keterbatasan.
Data Anak Difabel Dinas Sosial Kabupaten TTU
Saat diwawancarai, Kepala Dinas Sosial Kabupaten TTU, Yanuarius Makun mengatakan, pada tahun 2022 jumlah kaum difabel di Kabupaten TTU sebanyak 561 orang. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 68 orang adalah disabilitas anak-anak.
Sementara jumlah anak yang menerima bantuan 576 orang, jumlah anak yatim-piatu sebanyak 576 orang anak dan jumlah anak yang hak disabilitasnya dipenuhi sebanyak 68 orang.
Pada tahun 2023, sebanyak 748 disabilitas tercatat di Kabupaten TTU. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 204 orang adalah disabilitas anak-anak.
Sementara jumlah anak yang menerima bantuan 30 orang, jumlah anak yatim-piatu sebanyak 606 orang anak dan jumlah anak yang hak disabilitasnya dipenuhi sebanyak 136 orang.
Sementara itu berdasarkan data yang tercatat pada tahun 2024 oleh Dinas Sosial Kabupaten TTU, sebanyak 748 orang. Dari jumlah tersebut tercatat sebanyak 204 orang adalah disabilitas anak-anak.
Sementara jumlah anak yang menerima bantuan 25 orang, jumlah anak yatim-piatu sebanyak 631 orang anak dan jumlah anak yang hak disabilitasnya dipenuhi sebanyak 161 orang.
Menurutnya, bantuan yang diberikan kepada anak ini mencakup bantuan BLT, sembako dan sandang. Sedangkan, anak yang hak disabilitasnya sudah dipenuhi mencakup bantuan BLT, pendidikan, sandang dan permakanan.
Yanuarius menuturkan, bantuan terhadap anak-anak difabel adalah urusan pelayanan dasar yang wajib dilaksanakan oleh dinas sosial. Bantuan ini disesuaikan dengan alokasi anggaran dinas tersebut.
Setiap tahun, dinas sosial meminta pemerintah desa/kelurahan termasuk pengelola panti asuhan untuk mendata anak difabel dan juga yatim-piatu. Mengingat alokasi anggaran terbatas maka, bantuan pemenuhan kebutuhan mereka dilaksanakan bergilir.
Secara khusus anak-anak panti asuhan, setiap tahun Dina sosial selalu memberikan bantuan untuk mereka. Dalam setahun alokasi bantuan untuk mereka sebanyak 1 sampai 1 kali.
"Hanya mungkin setiap tahun kita mau satu kali setiap tahun pada orang yang sama mungkin kita agak kesulitan. Karena memang pagu anggaran diberikan kepada kita terbatas sementara jumlah anak difabel di Kabupaten TTU begitu banyak,"ucapnya.
Dinas Sosial Kabupaten TTU memiliki sejumlah program yang dialokasikan untuk anak difabel di Kabupaten TTU seperti peralatan sekolah, dan bantuan permakanan. Selain itu, bantuan trauma healing dan lain-lain juga sering diberikan kepada anak difabel ini.
Bertaruh Hidup di atas Kaki Sendiri
Yanuarius mengaku pihaknya fokus mendorong generasi muda di Kabupaten TTU menggeluti dunia pendidikan. Pemkab TTU juga berencana mengalokasikan anggaran untuk memberikan beasiswa bagi anak-anak kurang mampu yang memiliki kualitas baik.
Tidak hanya itu, Pemkab TTU juga akan memberikan dukungan kepada kaum difabel di Kabupaten TTU yang hendak mengenyam pendidikan.
Baginya, semua anak memiliki hak dan tempat yang sama di mata pemerintah. Secara khusus anak-anak difabel, Pemkab TTU akan memberikan perhatian khusus untuk pemenuhan kebutuhan mereka.
Ia menyebut, nazar anak difabel bernama Ari di Kelurahan Benpasi ini sangat menyentuh hati. Pemerintah akan menjadikan kisah ini sebagai salah satu motivasi dan bahan koreksi untuk memberikan pelayanan kepada kaum difabel. (BBR)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Foto 2; Pose anak difabel Alfonsius Rutrigres Korea saat menimba air dengan kedua kakinya, Rabu, 12 Maret 2025.
Foto 3; Pose anak difabel bernama Alfonsius Rutrigres Korea saat sedang mencuci pakaiannya, Rabu, 12 Maret 2025.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.