Flores Timur Terkini

Ikhtiar Bupati Flores Timur "Ambil Pulang" Aset Bersejarah PPI Amagarapati

Penyerahan aset di masa Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi dan disetujui DPRD Flores Timur periode 2019-2024.

Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
Suasana di PPI Amagarapati, Kelurahan Amagarapati, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin, 10 Maret 2025. Pemda Flores Timur akan koordinasi dengan Pemprov NTT demi mengelola kembali aset itu. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Paul Kabelen

POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Publik di Kabupaten Flores Timur (Flotim), NTT, sudah bahkan tahu betul dengan aset Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Amagarapati di Larantuka.

Aset ini dulunya dikelola Pemda Flores Timur namun sudah dialihkan ke Pemprov NTT pada tahun 2023. Penyerahan aset di masa Penjabat Bupati Doris Alexander Rihi dan disetujui DPRD Flores Timur periode 2019-2024.

Banyak pihak yang tak sepakat dengan pengalihan PPI Amagarapati lantaran aset itu menyimpan sejarah yang panjang dan berharga, ditambah sebagai potensi PAD. 

Bupati Flores Timur periode 2025-2030, Anton Doni Dihen berencana akan berkoordinasi dengan Pemprov NTT untuk mengelola kembali pelabuhan yang dibangun JICA-Jepang itu.

Pada Senin, 10 Maret 2025 pagi hingga siang, suasana di PPI Amagarapati cukup lengang. Sejumlah mobil pickup milik pengusaha ikan sedang parkir di sana. 

Beberapa orang sedang mencuci boks untuk mengisi puluhan batang es batu. Boks tempat menyimpan ikan itu akan dibawa ke sejumlah daerah di barat Pulau Flores. Rantai ekonomi antara pengusaha berskala besar hingga kecil saling bertautan di tempat itu.

Ada mama-mama lansia sedang menjemur ikan di pelataran PPI Amagarapati. Umumnya perempuan berjilbab. Peluh menetes deras dari jidat hingga pipi.

Di hadapan mereka, tampak sejumlah kapal rusak. Yang menarik perhatian adalah sebuah ambulance laut dan perahu bertuliskan BNPB. Kondisinya penuh dengan coretan vandalisme membuat aset itu tak terurus.

Beberapa sopir berteduh di sebuah bangunan. Letaknya berada persis di tengah-tengah PPI Amagarapati, berdiri sejajar dengan satu unit SPBU. Bangunan itu juga penuh dengan aksi vandalisme.

Baca juga: Warga Kota Larantuka Temukan Bangkai Misterius di Pinggir Pantai Flores Timur

Sejauh mata memandang, diantara puluhan kapal, tampak aktivitas bongkar muat ikan dari sebuah kapal ke mobil pikap. Potensi ikan laut Flores Timur memang kaya, kerap laku dijual ke masyarakat di barat Flores hingga ke Sumba.

Aset ini merupakan "kantong" ataupun sumber bagi pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang telah dialihkan. Di tengah tantangan efisiensi anggaran dari pusat ke daerah, terlebih daerah yang belum mandiri secara fiskal seperi Flores Timur, kepala daerah dituntut memiliki inovasi dalam mengelola potensi menjadi PAD.

Bupati Anton Doni Dihen menyebut saat ini sudah ada sejumlah investor yang berminat mengelolanya, baik pelelangan ikan maupun pabrik es.

"Kita bersyukur karena sudah ada yang berminat. Ruang-ruang lain yang mungkin bisa dikelola Pemda Flores Timur, kita koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah provinsi," katanya.

Anton menegaskan, PPI Amagarapati harus diakui milik Pemkab Flores Timur. Meski secara regulasi atau aturan kini dikelola Pemprov NTT.

"Secara historis kita punya PPI Amagarapati, tapi regulasi kita harus akui itu punya provinsi. Kita akan tetap koordinasi dan komunikasi dengan Pemprov NTT soal PPI Amagarapati," ungkapnya. (cbl)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved