Kabupaten Kupang Terkini

Dosen dan Mahasiswa Poltekes Kupang Lakukan Kegiatan Screening Penyakit TBC di Desa Tunfeu

Salah satu kegiatan Abdimas adalah melakukan kegiatan screening penyakit TBC terhadap warga setempat

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
POSE BERSAMA- Para dosen dan mahasiswa Jurusan Profesi Ners (PPN), Poltekes Kupang pose bersama warga Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG- Para dosen dan mahasiswa Jurusan Profesi Ners (PPN), Poltekes Kupang, melakukan kolaborasi pengabdian masyarakat (Abdimas) di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.

Abdimas berlangsung selama tiga hari di beberapa dusun di Desa Tunfeu. Salah satu kegiatan Abdimas adalah melakukan kegiatan screening penyakit TBC terhadap warga setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini kasus TBC serta mempercepat penanganan guna menekan angka penularan di masyarakat. 

Pemeriksaan ini akan menggunakan alat X-ray portable, yang memiliki keunggulan dalam deteksi cepat, mobilitas tinggi, serta tingkat radiasi yang rendah, sehingga aman digunakan untuk skrining komunitas. 

Pemeriksaan ini dilakukan kepada Masyarakat Desa Tunfeu bersifat gratis dan tidak dipungut biaya.

Di hari pertama Selasa 11 Mater 2025, kegiatan screeaning menggunakan alat X-Ray Portable canggih, ditemukan tiga kasus positif TBC dan beberapa kasus terduga dari total sasaran 75 warga setempat.

Baca juga: Tim Poltekes Kemenkes Kupang Gelar Pengabdian Masyarakat di Timor Tengah Selatan NTT

“Terhadap beberapa kasus terduga, para mahasiswa melakukan Tuberculosis Skin test/TST. Atau biasa disebut Mantoux Test,”  jelas Direktur Poltekes Kemenkes Kupang, Irfan, SKM, M.Kes, melalui Ketua Jurusan Keperawatan, DR. Florentianus Tat, dalam siaran persnya yang diterima POS-KUPANG.COM, Rabu (12/3/2025).

Kemudian, kata Florentianus, dilakukan evaluasi selama 48 – 72 jam terhadap kasus terduga, untuk bisa menyimpulkan apakah terduga positif mengidap TBC ataukah tidak.

Jika terduga positif TBC, maka dilakukan tindak lanjut pengobatan dengan menyerahkan ke Puskesmas setempat sebagai penanggungjawab wilayah.

Dijelaskan pula, pihak Poltekes Kemenkes Kupang menggunakan  alat screening TBC yaitu X-Ray Portable canggih, satu-satunya yang ada di NTT.  

Alat canggih ini merupakan hibah dari Pemerintah Arab Saudi kerjasama dengan Kemenkes RI. Kegiatan screening TBC ini juga sudah dilakukan Poltekkes Kemenkes Kupang di beberapa kabupaten di NTT seperti Manggarai Barat,  Sikka, TTS  dan Sumba Timur. 

Alat canggih ini dioperasikan oleh dosen Keperawatan bernama, Simon  Sani Kleden. Operator ini sudah mendapat pelatihan tentang cara penggunaan alatnya.

Dan Simor Kleden dikenal juga sebagai  penanggung jawab pelaksanaan ACF Tuberkulosis di Provinsi NTT, sekaligus fasilitator nasional untuk infeksi latent TBC dan juga sebagai konsultan perawat TBC untuk provinsi NTT.

“Inovasi medis penggunaan alat canggih dan unggul ini, tujuannya mendukung program eliminasi TBC Paru tahun 2030, sesuai rekomendasi WHO. Dan ini sudah dilaporkan Bapak Direktur Poltekes Kemenkes Kupang ke Gubernur NTT dalam rangka mendukung Program 100 Hari Kerja Gubernur NTT yang baru,” jelas Florentianus.

Warga di Desa Tunfeu Kecamatan Nekamese periksa kesehatan
PEMERIKSAAN- Warga di Desa Tunfeu, Kecamatan Nekamese, Kabupaten Kupang mendapat edukasi dan promosi kesehatan jiwa pada pasien TBC, dikoordinir oleh dosen Keperawatan, Ny. Antonia Helena Hamu, S.Kep.Ners, M.Kep.

Selain melakukan screening TBC, lanjut DR. Florentianus Taat, pihaknya juga melakukan edukasi dan promosi kesehatan jiwa pada pasien TBC, dikoordinir oleh dosen Keperawatan, Ny. Antonia Helena Hamu, S.Kep.Ners, M.Kep.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved