Berita Timor Tengah Selatan

Tim Poltekes Kemenkes Kupang Gelar Pengabdian Masyarakat di Timor Tengah Selatan NTT

Penyuluhan ini penting karena penyakit TBC yang diderita pasien tidak saja berdampak pada masalah fisik tetapi juga pada masalah psikis

Editor: Edi Hayong
POS-KUPANG.COM/HO
Mahasiswa Program Studi D-III Keperawatan Poltekes Kemenkes Kupang foto bersama masyarakat usai kegiatan penyuluhan Kesehatan Jiwa dikaitkan dengan Penyakit Tuberkolosis di Desa Oelekam, Kecamatan Amanuban Tengah, Senin 10 September 2024. 

POS-KUPANG.COM, SOE– Tim yang terdiri dari para mahasiswa dan dosen Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan atau Poltekes Kemenkes Kupang menggelar kegiatan Pengabdian Masyarakat (Abdimas) di beberapa desa dan kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi NTT.

Kegiatan Abdimas ini berlangsung selama 2 minggu sejak tanggal 2 – 14 September 2024. Melibatkan 37 mahasiswa tingkat 3 Diploma-III, Jurusan Keperawatan dan dosen berjumlah 10 sebagai pendamping.

“Mereka semua dibagikan dalam 4 kelompok untuk diterjunkan ke desa dan Puskesmas setempat,” jelas Ketua Tim Abdimas, Ny.  Ns. Meiyeriance Kapitan, S.Kep. M.Kep yang juga menjabat sebagai Ketua Program Studi D3 Keperawatan.

Ia didampingi oleh Ketua Jurusan Keperawatan, Dr. Forentianus Tat.

Berikut tiga tim kelompok yang diterjunkan ke desa dan Puskemas di TTS.

Baca juga: Tim Poltekes Kemenkes Kupang Sosialisasi Pencegahan Bullying di SMPN 6 Kupang Tengah

Kelompok I, di Desa Oelekam, Kecamatan Amanuban Tengah, di wilayah kerja Puskesmas Binaus. Penanggungjawab Kelompok I adalah Domianus Namuwali, S.Kep.,Ns, M.Kep, Dr. Florentianus Tat, Antonia Helena Hamu, S.Kep.Ns, M.Kep. 

Kelompok II, di Desa Desa Tetaf, wilayah kerja Puskesmas Tetaf. Dan dosen penanggungjawabnya adalah  Dr. Aemilianus Mau, Trifonia Sri Nurwela, S.Kep.Ns, M.Kes  dan Febtian Candra Devi Nugroho, S.Kep.,Ns.MSN.

Kelompok III, Desa Biloto, Kecamatan Mollo Selatan, wilayak kerja Puskesmas Siso. Dosen Penanggung jawab: Antonia Helena Hamu, S.Kep.,Ns, M.Kep, Maria Agustina Making, S,Kep.,Ns, M.Kep , dan Viktoria Roswita Rambu Roku, S.Kep.Ns, MSN.

Kelompok IV, kegiatan abdimas dilakukan di Puskesmas Kota SoE. Dosen Penanggungjawab: Antonia Helena Hamu, S.Kep.Ns, M.Kep,  Mariana Oni Bethan, S.Kep.Ns, MPH, dan Simon Sani Kleden, S.Kep.Ns, M.Kep. 

Penyuluhan Kesehatan Jiwa

Dalam rilis berita yang diterima POS-KUPANG.COM, salah satu kegiatan abdimas berupa penyuluhan kesehatan jiwa bagi pasien Tuberkolosis (TBC) dilakukan oleh Kelompok I di Desa Oelekam, Kecamatan Amanuban Tengah, di wilayah kerja Puskesmas Binaus.

Baca juga: Poltekes Kemenkes Kupang Gelar PKKMB 2024/2025 Bagi Seribu Lebih Mahasiswa Baru

“Penyuluhan ini penting karena penyakit TBC yang diderita pasien tidak saja berdampak pada masalah fisik tetapi juga pada masalah psikis. Untuk itu intervensi yang dilakukan tidak saja berupa obat-obatan tetapi bagaimana psikis pasien dikuatkan sehingga tidak menyebabkan dampak ikutan lainnya,” jelas Ny. Antonia Helena Hamu, S.Kep, M.Kep, sebagai dosen penanggung jawab.

Pasien TBC, lanjut Ny. Antonia, sering menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi kondisi mental mereka. Stigma sosial yang menyertai  pasien TBC, seperti perasaan terisolasi dan stres akibat pengobatan yang berkepanjangan dapat menyebabkan gangguan kesehatan jiwa seperti kecemasan, depresi, dan stres. 

“Isolasi sosial dan stigma ini seringkali memperburuk kondisi kesehatan mental pasien dan menghambat proses pemulihan mereka,” jelas dosen dengan peminatan masalah keperawatan jiwa ini.

Di sisi lain, beber Ny. Antonia, masyarakat belum memahami betapa pentingnya dukungan psikologis dalam perawatan TBC dan bagaimana stigma dapat mempengaruhi kesejahteraan pasien secara keseluruhan.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved