Kapolres Ngada Cabuli Anak

Polda NTT dan Dinas P3A Kota Kupang Beda Data Jumlah Anak Korban Kekerasan Seksual Kapolres Ngada 

Polda NTT dan Dinas P3A Kota Kupang beda data jumlah anak korban kekerasan seksual Kapolres Ngada.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.COM
IMELDA MANAFE - Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kota Kupang, Imelda Manafe. 

Imelda Manafe mengatakan, kasus tersebut berawal dari laporan pihak berwajib Australia yang menemukan ada video di situs porno negara itu.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kapolres Ngada Cabuli Anak 3 Tahun, 12 Tahun dan 14 Tahun, Kirim Video ke Situs Porno

Setelah ditelusuri, video itu diunggah dari Kota Kupang, tempat kejadian. ”Kejadiannya pertengahan tahun lalu (2024),” ucapnya.

Selanjutnya, pihak Australia melaporkan ke Mabes Polri.

Kemudian Mabes Polri melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku pada 20 Februari 2025. 

Pihak kepolisian lalu menyerahkan para korban kepada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kupang untuk didampingi.

Saat diwawancara kembali oleh Kompas.com di Kantor DPRD Kota Kupang, Selasa (11/3/2025), Imelda Manafe tetap menyebut korban tiga orang.

Imelda mengatakan, Kapolres Ngada AKBP Fajar Lukman diduga merekam aksi pencabulan yang dilakukannya terhadap tiga orang anak kecil di Kota Kupang.

AKBP Fajar Lukman diduga merekam aksinya itu dengan kamera telepon selulernya. 

Video mesum itu kemudian dikirim ke situs porno Australia.

Otoritas Australia, kemudian menemukan ada video di situs porno negara itu. Setelah ditelusuri, video itu diunggah dari Kota Kupang. 

Pemerintah Australia kemudian melaporkan hal itu ke Pemerintah Indonesia.

Baca juga: Ketua LPA NTT Kecam Perbuatan Eks Kapolres Ngada Fajar Lukman yang Diduga Cabuli Tiga Anak

"Pemerintah Australia kemudian melapor ke Kementerian PPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan selanjutnya ke Polda NTT dan diteruskan ke kami," kata Imelda Manafe

Kata Imelda, pihaknya diminta oleh Polda NTT untuk memberikan pendampingan terhadap para korban.

"Saat ini, ada satu korban yang didampingi di rumah shelter (rumah aman) kami di UPTD PPA Kota Kupang," ujar dia.

Sedangkan dua korban lainnya masih didampingi orangtua masing-masing.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved