Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 10 Maret 2025, 'Bukan Prestasi Tapi Berbuat Kebaikan'
Akhirnya ibu dan anaknya yang baru saja lahir itu, tertolong, mereka diberi kain hangat. Ibu dan anaknya hidup, mereka berdua selamat
Oleh : RP Jhon Lewar SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 10 Maret 2025 ditulis RP Jhon Lewar SVD berjudul, 'Bukan Prestasi Tapi Berbuat Kebaikan'.
RP Jhon Lewar SVD menulis renungan Hari biasa Pekan I Prapaskah merujuk pada Lectio: Imamat 19:1-2,11-18; Mazmur 19:8,9,10,15; Matius 25:31-46
Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh RP Jhon Lewar SVD hari ini.
Adalah Suster Reineldis, SSpS, seorang biawawati. Ketika mengunjungi para pengungsi di Kamp Naen, Kefamenanu paskah exodus Timor Timur, pada musim hujan, berjumpa dengan seorang ibu yang baru melahirkan sedang duduk di bawah pohon tanpa busana.
Ibu itu menggigil kedinginan dan hanya menunduk malu dan mengulurkan tangannya meminta sesuatu. Suster Reineldis segera menghubungi seorang pastor yang sedang mendengarkan pengakuan dosa.
Sang pastor itu keluar dan mendapatkan ibu serta bayinya. Ketika sang pastor membuka jubahnya untuk membungkus badan ibu itu, suster Reineldis mencegahnya.
Maka secara diam-diam suster membuka baju jeketnya dan membungkus ibu itu bersama bayinya dan bersama pastor menuju sebuah Poliklinik untuk memotong plasenta yang masih melekat pada badan ibu itu.
Akhirnya ibu dan anaknya yang baru saja lahir itu, tertolong, mereka diberi kain hangat. Ibu dan anaknya hidup, mereka berdua selamat.
Yesus menekankan pentingnya kasih, belas kasihan, dan pelayanan kepada sesama sebagai tindakan konkret dalam mengasihi Allah: memberikan makan orang lapar, memberikan minum kepada yang haus, menyambut orang asing, memberi pakaian kepada orang yang telanjang,
menjenguk orang sakit, dan mengunjungi orang yang dipenjarakan.
Bagi Yesus, percaya kepada-Nya saja belum cukup untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Yesus menuntut lebih. Yesus ingin agar kabar sukacita yang kita dengarkan dan kita pahami dengan sangat baik, kita terapkan dalam hidup sehari-hari.
Yesus tidak mau kita hanya pandai berbicara tentang kasih, namun saat ada teman, sahabat dan keluarga yang sedang berada dalam kesulitan meminta bantuan, kita tidak membantu, bahkan
memilih menjauh dan mencemooh.
Bagi Yesus, kasih tak sekadar katakata yang indah dan sedap didengar. Kasih melampaui segala batas yang ada dalam kamus hidup manusia.
Kasih harus dibuktikan dalam tindakan nyata sehari-hari, perbuatan dan tindakan lembut dan halus yang mengalirkan kehangatan bagi jiwa yang dahaga dan mendamba.
Dengan berbuat baik kepada sesama, kita sebenarnya melayani dan mengasihi Kristus sendiri. Inilah yang menjadi buah dari puasa kita saat ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.