Berita NTT Terkini

Uskup Paul Budi Kleden Sambut Baik Pembentukan Sahabat Misionaris Indonesia

Indonesia merupakan negara yang mengutus  misionaris terbesar di dunia. Hal ini diakui Paus Fransiskus pada tahun 2022.  

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO
BERBINCANG DENGAN USKUP BUDI - Romo Leo Mali, Pr (kanan) berbincang dengan Uskup Agung Ende, Mgr Paulus Budi Kleden SVD terkait dengan usulan dibentuknya Sahabat Misionaris Indonesia (SAMINDO), di Ende, Rabu (26/2/2025). 

POS-KUPANG.COM, ENDE -  Uskup Agung Ende Mgr Paulus Budi Kleden SVD menyambut baik   niat membentuk Sahabat Misionaris Indonesia (SAMINDO) dan akan dilanjutkan dengan penyediaan Rumah Pengharapan bagi para misionaris  dari Indonesia. 

Dengan terbentuknya Sahabat Misionaris Indonesia, umat Katolik Indonesia dilibatkan sebagai teman seperjalanan para misionaris.

Penegasan ini diungkapkan Mgr. Budi Kleden, SVD seperti yang dikutip Rm Leo Mali Pr. Keduanya bertemu dan berbincang di sela perayaan ekaristi Misio Canonica untuk 131 Calon Katekis dari  Sekolah Tinggi Pastoral Atma Reksa (STIPAR) Keuskupan Agung Ende, Rabu (26/2/2025).

Misionaris Indonesia di luar negeri berada di lima benua yang meliputi lebih dari 70 negara. Sebagian besar para misionaris berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT).  

BERKAT BAPA SUCI - Pigura berkat Bapa Suci Paus  Fransiskus untuk missionaris Indonesia yang berkarya di lebih dari 70 negara di lima benua.
BERKAT BAPA SUCI - Pigura berkat Bapa Suci Paus Fransiskus untuk missionaris Indonesia yang berkarya di lebih dari 70 negara di lima benua. (POS-KUPANG/HO-PUTUT PRABANTORO)

Indonesia merupakan negara yang mengutus  misionaris terbesar di dunia. Hal ini diakui Paus Fransiskus pada tahun 2022.  

Bahkan, atas inisiatif rekan-rekan Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI), Paus Fransiskus telah memberikan berkat khusus untuk para misionaris Indonesia di seluruh dunia. 

Gagasan perlu dibentuknya SAMINDO diusulkan oleh beberapa pihak. Mereka adalah Rm. Leonardus Mali Pr, doktor lulusan Universitas Kepausan Urbaniana, Roma, yang sekarang tinggal di Kupang dan Rm Paulus Halek Bere SSCC, lulusan Eksegese Kitab Suci dari Pontifical Biblical Institute (Biblicum), Roma, Rm Paulus Halek sekarang berkarya di Medan. 

Pihak lain adalah para relawan PWKI yang dikoordinir oleh pendiri sekaligus penasihat PWKI AM Putut Prabantoro.

Dalam perbincangan tersebut, kepada Mgr Budi Kleden, Romo Leo Mali menceritakan gagasan untuk mendirikan "Rumah Pengharapan" berawal dari keberadaan group WhatsApp (WA) Sahabat Misionaris Indonesia

Group WA ini dibentuk saat Covid melanda dunia dan digunakan sebagai sarana berkomunikasi serta membantu para missionaris yang akan kembali ke Indonesia ataupun kembali ke negara asal misi. Group Sahabat Misionaris Indonesia itu dibentuk pada 3 Juni 2021.

"Bahwa sejak  pengalaman selama Covid-19, kita sudah saling membantu agar para misionaris Indonesia yang pulang ke Indonesia tidak mendapat kesulitan, mendapatkan akses ke Wisma Atlet dengan seluruh pelayanan karantina sesuai prosedur Covid-19. Kebersamaan melalui WA itu tetap kami lanjutkan hingga sekarang untuk saling menguatkan," beber Romo yang kini mengajar di Universitas Katolik Widya Mandira Kupang.

Sebagai kelanjutan dari kerjasama itu, lanjut Romo Leo Mali kepada Mgr. Budi Kleden, kawan-kawan relawan dari PWKI di Jakarta yang diorganisir Putut Prabantoro telah mengambill inisiatif untuk menjemput  para misionaris Indonesia yang kembali dari luar negeri.

Mgr Budi Kleden, masih menurut Rm Leo Mali,   mengapresiasi inisiatif ini dan mengikuti informasi mengenai inisiatif ini saat masih di Roma. 

Sebelum menjadi Uskup Agung Ende, Rm Budi Kleden menjabat sebagai Jenderal Kongregasi SVD yang harus tinggal di Roma, Italia. 

Sebagai pimpinan tertinggi dari salah satu kongregasi terbesar, Rm Budi Kleden selalu mengunjungi para anggotanya yang tersebar di seluruh dunia.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved