Makan Bergizi Gratis
Pelajar SD Hingga SMA di Papua Demo Lagi Tolak Program MBG, Minta Pendidikan Gratis
Penanggungjawab aksi, Yoki Sondegau menyebut demonstrasi dilakukan karena menurut mereka program MBG memiliki dampak buruk.
Sementara itu, di Kabupaten Jayawijaya, salah satu siswa yang menjadi Penanggung Jawab Aliansi Pelajar Se-Papua Pegunungan, Rohex Relemba mengatakan bahwa ribuan siswa menolak MBG yang digelar pemerintah pusat.
Menurut Rohex, dana sebesar Rp 71 triliun tidak akan berguna bagi siswa-siswi di Tanah Papua jika hanya untuk MBG.
Menurut dia, tanah Papua memiliki angka buta huruf dan angka kemiskinan yang menduduki peringkat pertama di Indonesia, dibandingkan dengan provinsi lain. Selain itu, biaya sekolah mahal dan guru-guru tidak mengajar aktif.
“Kami siswa-siswi yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Se-Papua Pegunungan menolak MBG dan meminta pendidikan gratis di seluruh Papua,” ujarnya.
Bentrok dengan aparat
Bentrok sempat terjadi antara siswa dan aparat keamanan saat demo tolak MBG di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan saat itu.
Aksi bentrok ini sempat memicu pelemparan batu yang dilakukan oleh para siswa dan tembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat kepolisian untuk meredam bentrokan tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Resort (Wakapolres) Jayawijaya, Komisaris Polisi (Kompol) I Wayan Laba membenarkan adanya bentrokan antara para siswa yang berdemo dan aparat kepolisian.
“Benar, tadi (kemarin) sempat bentrok, karena kami dari pihak kepolisian berusaha memisahkan kelompok pelajar yang murni dengan kelompok lain yang dikhawatirkan tidak murni,” ungkapnya dalam pesan tertulis, Senin (17/2/2025).
Menurut I Wayan, pihaknya khawatir demo tolak MBG ini ditunggangi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan akan berdampak terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jayawijaya.
“Sampai saat ini situasi sudah terkendali dan sudah kondusif. Jumlah massa yang menyampaikan aspirasi tolak MBG di Kantor Gubernur Papua Pegunungan sekitar 2000-an orang,” katanya.
Untuk mengamankan jalannya demo, kata I Wayan, pihaknya mengerahkan 200 personel yang terdiri dari Anggota Brimob Polda Papua dan pihak TNI. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.