Makan Bergizi Gratis
Bapanas Soal MBG Basi: Sifatnya Teknis dan Ada yang Coba-Coba Hoaks
Dia junga menyebut, bahkan bahkan ada diantaranya yang merupakan berita bohong atau hoaks.
POS-KUPANG.COM, MADIUN - Badan Gizi Nasional (Bapanas) memberi penjelasan terkait adanya temuan kualitas makanan pada program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah, seperti makanan basi.
Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Bapanas, Nyoto Suwignyo mengatakan bahwa persoalan dan temuan di lapangan itu bersifat teknis.
Dia junga menyebut, bahkan bahkan ada diantaranya yang merupakan berita bohong atau hoaks.
“Namanya pekerjaan banyak, tentu ada satu dua ketlingsut (terselip). Untuk beberapa temuan di lapangan, itu ada hal yang sifatnya teknis dan ada juga yang dicoba-coba hoaks. Termasuk yang ada ulat itu hoaks,” ujar Nyoto, dikutip dari Kompas.com pada Rabu (26/2/2025).
Nyoto yang diwawancara di sela-sela pemantauan pemberian MBG bagi ibu menyusui, ibu hamil, dan balita di Kota Madiun, Jawa Timur, menyebut pihaknya memastikan MBG yang dikirim ke penerima manfaat sehat.
Dia mengklaim orang yang memasak dan menyiapkan MBG sudah diberikan pelatihan. Dengan demikian, MBG yang diberikan dipastikan sehat dan terpenuhi gizinya.
“Kami memiliki kepala dapur, ahli gizi, dan ahli administrasi. Di bawah itu ada 47 orang yang membantu mengelola pekerjaan. Di mana mereka dilatih cara menyelenggarakan makanan yang benar,” ujar Nyoto.
Tak hanya itu, kata Nyoto, tim yang menyiapkan MBG diajarkan bagaimana menggunakan peralatan yang benar untuk menyajikan MBG, memperhatikan sanitasi, hingga mengolah dan memasaknya secara benar.
“Termasuk jangan (makanan) panas-panas kemudian dikemas,” ucap Nyoto.
Selain itu, Nyoto menambahkan bahwa semua makanan yang akan diberikan diambil contoh dan kemudian disimpan di kulkas. Hal itu dilakukan agar jika terjadi kejadian terkait MBG, makanan yang disimpan di kulkas dapat dijadikan sampel.
Diberitakan sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia (RI) Perwakilan Jawa Timur (Jatim) menemukan sejumlah makanan basi dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 13 Surabaya.
Temuan ini terjadi saat tim Ombudsman melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Selasa (25/2/2025).
Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Ombudsman RI Perwakilan Jatim, Ahmad Azmi, menjelaskan bahwa pihaknya melakukan wawancara dengan siswa mengenai kualitas makanan yang mereka terima.
“Kami bertanya kepada anak-anak, apakah pernah mengonsumsi makanan yang basi dari program MBG ini. Mereka menjawab pernah," ungkap Azmi.
Beberapa murid juga melaporkan bahwa mereka menerima buah basi dalam menu MBG yang dibagikan pada hari tersebut.
Namun, Azmi menekankan bahwa tidak semua siswa mengalami hal yang sama.
“Tapi tidak seluruh buah yang dibagikan ke siswa. Beberapa siswa menerima makanan yang di dalamnya terdapat buah yang sudah basi, itu satu kelas sekitar 5 sampai 7 siswa,” ujarnya. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.