NTT Terkini

Program Makan Bergizi Gratis Akan Memicu Kemajuan Pertanian Desa

Pembentukan sel tubuh seseorang, terutama yang berkaitan dengan IQ sangat bergantung kepada zat protein, baik protein nabati maupun protein hewani.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Program Makan Bergizi Gratis Akan Memicu Kemajuan Pertanian Desa
POS-KUPANG.COM/HO
SOSIAL PERTANIAN - Nikolaus Serman, Pensiunan dari Fakultas Pertanian Undana, dan termasuk Pengamat Masalah Sosial Pertanian di Pedesaan.

Untuk itu dalam bertani, petani harus menerapkan sistim pertanian yang tergolong maju, yaitu sistim pertanian yang menerapkan teknologi yang lebih produktif, seperti penggunaan pupuk yang memadai, penggunaan varietas unggul, melakukan sistim pengendalian hama dan penyakit, dan menerapkan sistim tanam dan pemiliharaan tanaman yang sesuai dengan anjuran teknologi. 

Agar petani tidak sulit untuk menguasai teknologi pertanian yang lebih produktif, maka tenaga penyuluh pertanian sebagai sumber teknologi dan informasi pertanian harus selalu siap berada di desa. Ini berarti tenaga penyuluh pertanian yang kompeten harus tersedia banyak dan mau tinggal di desa, karena mereka adalah pendidik dan dokter pertanian untuk para petani di pedeaan.

Semoga wacana bahwa bidang penyuluhan pertanian kembali ditangani oleh pemerintah pusat akan terealisasi dengan baik, dan kalau demikian swasembada pangan pasti akan terwujud kembali seperti yang terjadi pada era orde baru, sehingga ketersediaan pangan untuk mendukung kesuksesan program makan bergizi gratis tidak mengalami hambatan.

Dari semua yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa program makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah dapat memicu kemajuan pertanian di pedesaan adalah benar, karena kalau pertanian di pedesaan tidak maju, maka hasil pertanian yang dilakukan petani tetap rendah dan akhirnya tidak akan dapat memenuhi kebutuhan akan bahan pangan secara memadai untuk mendukung penyediaan makanan bergizi gratis yang dimaksud.

Jadi program makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah adalah sebuah peluang besar bagi petani di pedesaan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari hasil usaha pertanian.

Adapun jenis-jenis usaha pertanian yang dapat dilakukan adalah: usahatani palawija (padi, jagung, dan serelea lainnya, serta umbi-umbian), usahatani hortikultura, terutama sayur-mayur dan buah-buahan), usaha peternakan (ayam kampung, bebek, itik, kambing, domba, babi dan sapi), dan usaha perikanan, terutama perikanan air tawar seperti: lele, nila, mujair, karpel dan lain-lain.

Namun demikian perlu disadari bahwa program ini akan memberikan dampak sangat positip bagi petani di pedesaan, sangat bergantung kepada kemauan dari petani itu sendiri.

Hanya petani yang mau jadi kaya melalui usaha pertanian saja, yang disebut petani komersial atau petani maju, yang dapat memanfaatkan program makan bergizi gratis sebagai suatu peluang positip, sedangkan petani subsisten, yaitu petani yang berpinsip “yang penting bisa hidup walaupun makan apa adanya”, mengnanggap program ini sebagai sesuatu yang tidak berdampak apa-apa terhadap usaha pertaniannya. Karena itu jadilah petani yang komersial, yaitu petani yang mau kaya melalui usaha pertaniannya. (Nikolaus Serman)

Penulis adalah Pensiunan dari Fakultas Pertanian Undana, dan termasuk Pengamat Masalah Sosial Pertanian di Pedesaan.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved